REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru di Amerika Serikat telah menemukan peminum teh hijau dapat mengambil manfaat lebih banyak dengan pemilihan air yang tepat. Teh hijau dapat memberikan antioksidan lebih banyak saat menyeduhnya dengan menggunakan air botol daripada air keran.
Hasil tersebut berasal penelitian di Departemen Ilmu Pangan di Universitas Cornell. Studi baru ini merekrut lebih dari 100 konsumen dan melakukan serangkaian tes di Pusat Evaluasi Sensori Cornell.
Para peserta diminta untuk mencicipi teh hitam dan hijau yang telah diseduh dengan air botol, keran, dan air deionisasi. Faktor-faktor yang sudah diketahui mempengaruhi teh termasuk suhu pembuatan, bejana, waktu, dan rasio air terhadap daun, semuanya cocok dalam setiap tes.
Para peneliti juga mengukur kandungan antioksidan teh Epigallocatechin Gallate (EGCG). Hasil dari serangkaian tes itu menunjukkan jenis air yang digunakan secara signifikan mempengaruhi rasa teh hijau.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients ini memperlihatkan para peserta lebih memilih teh hijau ketika diseduh menggunakan air ledeng daripada air kemasan. Hal itu disebabkan, karena rasa yang lebih manis.
Tapi, justru rasa yang lebih manis ini menunjukkan hilangnya manfaat kesehatan. Menyeduh teh hijau dengan air kemasan juga menyebabkan sekitar dua kali lipat jumlah EGCG, artinya menyebabkan rasa pahit.
"Jika Anda minum teh hijau untuk khasiat kesehatannya, Anda harus menggunakan air botolan. Jika Anda minum teh untuk rasa, air keran lebih baik," kata profesor ilmu makanan Cornell Robin Dando, dikutip dari Times of India, Kamis (17/1).
Dando percaya, mineral sehari-hari yang ditemukan dalam air keran, seperti kalsium, zat besi, magnesium, natrium dan tembaga yang menyebabkan teh hijau menghasilkan kadar EGCG yang lebih rendah. Dengan air yang lebih murni, seseorang mendapatkan lebih banyak manfaat kesehatan dari teh.
"Air botolan merupakan tempat kalsium atau magnesium disaring dan konsentrasi besi diturunkan mampu mengekstraksi EGCG secara lebih efisien," kata Dando.
Para peserta tidak dapat merasakan perbedaan antara teh hitam yang diseduh dengan air keran atau air botol. Penulis utama studi Melanie Franks menjelaskan, hal itu terjadi karena perbedaan rasanya terlalu halus.