Rabu 27 Mar 2019 20:47 WIB

Ponsel Pengaruhi Tidur, Kesehatan, dan Produktivitas

Gangguan kehidupan sehari-hari akibat penggunaan ponsel disebut technoference

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Akses media sosial melalui ponsel (ilutrasi)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Akses media sosial melalui ponsel (ilutrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Penelitian baru di Australia menemukan technoference memiliki efek negatif pada tidur, kesehatan, produktivitas, bahkan keselamatan pengguna. Technoference adalah ketika seseorang mengalami gangguan dalam kehidupan sehari-hari karena penggunaan ponsel.

Penelitian ini dilakukan para peneliti University of Queensland dengan menyurvei 709 pengguna ponsel. Para responden berusia 18 hingga 83 tahun di seluruh Australia pada 2018. Peneliti menggunakan pertanyaan yang diambil dari survei serupa yang dilakukan pada 2005.

Para peneliti kemudian membandingkan jawaban dari dua survei untuk melihat bagaimana tren ponsel dan teknologi telah berubah selama periode 13 tahun. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry ini menunjukkan 24 persen wanita dan 15 persen pria kini dapat diklasifikan sebagai ‘pengguna ponsel bermasalah’.

Untuk anak usia 18 hingga 24 tahun angka ini bahkan lebih tinggi dari 40,9 persen. Tim juga menemukan 14 persen wanita melaporkan berusaha menyembunyikan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk telepon, dibandingkan hanya tiga persen pada 2005.

Sebanyak 8,2 persen pria melakukan hal yang sama pada 2018 dibandingkan dengan 3,2 persen pada 2005. Selain itu, penggunaan telepon yang bermasalah tampaknya memengaruhi kesehatan seseorang. Satu dari lima wanita (19,5 persen) dan satu dari delapan pria (11,8 persen) sekarang kehilangan waktu tidur karena penggunaan ponsel. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 2,3 persen wanita dan 3,2 persen pria pada 2005.

Di samping itu, ada peningkatan dalam jumlah pria dan wanita percaya rasa sakit dan nyeri yang mereka miliki disebabkan oleh penggunaan ponsel. Jumlah ini naik dari tiga persen wanita pada 2005, menjadi 8,4 persen pada 2018, dan naik dari 1,6 persen menjadi 7,9 persen pria.

Para peneliti juga menemukan hubungan antara masalah penggunaan telepon dan mengambil lebih banyak risiko saat mengemudi. Gangguan dari penggunaan ponsel dapat memengaruhi produktivitas. Sebanyak 12,6 persen pria dan 14 persen wanita melaporkan produktivitas mereka menurun sebagai akibat langsung dari waktu yang mereka habiskan untuk ponsel, dibandingkan dengan nol persen pria dan 2,3 persen wanita.

 

“Ketika kita berbicara tentang teknologi, kita merujuk pada gangguan dan gangguan sehari-hari yang dialami orang-orang karena ponsel dan penggunaannya,” kata pemimpin studi Oscar Oviedo-Trespalacios dilansir Malay Mail, Rabu (27/3).

Inovasi teknologi yang cepat selama beberapa tahun terakhir telah menyebabkan perubahan dramatis dalam teknologi ponsel saat ini. Oviedo-Trespalacios menambahkan inovasi dapat meningkatkan kualitas hidup bagi pengguna telepon tetapi menghasilkan beberapa hasil negatif.

“Kecepatan dan kedalaman pengambilan telepon pintar di Australia membuat populasi kami sangat rentan terhadap beberapa konsekuensi negatif dari penggunaan telepon seluler yang tinggi,” ujar Oviedo-Trespalacois.

“Ini termasuk kecemasan dan dalam beberapa kasus keterlibatan dalam perilaku yang tidak aman dengan implikasi kesehatan dan keselamatan yang serius, seperti mengemudi dengan gangguan ponsel,” katanya lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement