REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemon dan bawang memiliki aroma yang khas dan cukup tajam sehingga baunya mudah tercium. Namun, bila seseorang mulai kehilangan kemampuan untuk mencium aroma lemon ataupun bawang, ada kemungkinan orang tersebut sudah semakin dekat dengan ajal.
Keterkaitan antara kemampuan mencium dan kematian ini diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Michigan State University. Penelitian ini melibatkan 2.289 partisipan berusia 71-82 tahun dan berlangsung selama 13 tahun.
Selama penelitian berlangsung, para partisipan diminta untuk mengenali 12 aroma. Beberapa di antaranya adalah aroma lemon, bawang, pisang, bensin dan sabun.
Berdasarkan data-data yang terkumpul, tim peneliti menemukan bahwa orang-orang yang kesulitan mengenali aroma-aroma umum, seperti aroma lemon hingga bawang memiliki risiko 46 persen lebih besar untuk meninggal dunia dalam waktu 10 tahun. Kelompok ini juga memiliki risiko 30 persen lebih besar untuk meninggal dunia dalam waktu 10 tahun dibandingkan kelompok yang dapat mengenali aroma-aroma umum dengan baik.
Penelitian lain sebelumnya telah mengungkap bahwa kehilangan kemampuan untuk mencium suatu aroma merupakan tanda awal dari penyakit Parkinson dan demensia. Akan tetapi, kedua kondisi ini hanya meningkatkan risiko kematian hingga 28 persen. Tim peneliti menilai kehilangan kemampuan untuk mencium dapat menjadi pertanda dari kondisi kesehatan yang buruk.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa kehilangan kemampuan untuk mencium dapat menurunkan nafsu makan. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan berat badan yang membahayakan. Kehilangan kemampuan untuk mencium aroma juga dapat menyulitkan seseorang mengenali tanda bahaya, seperti kebocoran gas, api, dan makanan basi.
"Temuan ini memberitahu kami bahwa pada lansia, indera penciuman yang memburuk memiliki implikasi yang lebih luas pada kesehatan dibandingkan dengan yang sudah kita ketahui," terang ketua tim peneliti Dr Honglei Chen seperti dilansir The Sun.
Temuan yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine ini mendapatkan respon positif dari Profesor Robert Howard di University College London. Howard menilai temuan baru ini membuka kemungkinan bahwa kehilangan kemampuan untuk mencium dapat menjadi pertanda dari proses penuaan.
"Dan perlu ditanggapi dengan serius oleh lansia dan dokter-dokter mereka," tutur Howard.