REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasta gigi berbahan arang cukup populer di tengah masyarakat karena dianggap mampu memutihkan gigi. Alih-alih membuat gigi tampak cerah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasta gigi berbahan arang justru dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Penelitian terbaru yang dimuat dalam British Dental Journal ini memeriksa 50 pasta gigi berbahan arang. Hanya delapan persen dari pasta gigi tersebut yang benar-benar mengandung fluoride. Padahal, kandungan fluoride pada pasta gigi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya gigi berlubang.
Di antara pasta gigi berbahan arang yang mengandung fluoride pun, penelitian mengungkapkan bahwa kandungan fluoride-nya mungkin tidak dapat bekerja secara efektif. Alasannya, arang dapat membuat fluoride menjadi tidak aktif.
Di samping itu, penelitian ini juga menyoroti klaim-klaim yang dimiliki tiap pasta gigi berbahan arang. Dari semua pasta gigi berbahan arang yang dites, lebih dari 50 persennya mengklaim emmiliki manfaat terapeutik.
Sekitar 30 persen dari pasta gigi berbahan arang tersebut juga mengklaim dapat menguatkan atau melindungi gigi. Sekitar 46 persen dari pasta gigi berbahan arang yang dites juga mengklaim memiliki efek detoksifikasi. Sekitar 44 persen mengklaim memiliki sifat antibakteri atau antiseptik dan 12 persen mengklaim memiliki sifat antijamur.
Tim ahli yang turut terlibat dalam penelitian mengungkapkan bahwa tak ada satupun klaim tersebut yang benar-benar sudah terbukti secara ilmiah.
Selain itu, 96 persen dari pasta gigi berbahan arang yang diperiksa juga memiliki klaim dapat memutihkan gigi. Akan tetapi, tim ahli mengungkapkan bahwa beragam pasta gigi tersebut tidak memiliki cukup banyak agen pemutih radikal bebas yang dapat memberi efek memutihkan atau menghilangkan noda.