REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Steve Emmanul sedang menghadapi tuntutan hukum atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis kokain yang sudah 10 tahun ini dikonsumsinya. Lebih kurang enam bulan ayah satu anak ini merasakan hidup di Rumah Tanahan Salemba, Jakarta Pusat.
Narkoba tidak hanya menyasar kalangan artis. Akan tetapi narkoba juga menyasar semua profesi baik itu dosen, ibu rumah tangga, aparatur sipil negara, maupun masyarakat umum lainnya.
Pada 2015 silam, seorang pengajar di perguruan tinggi swasta di wilayah Bogor menelantarkan kedua anaknya karena mengonsumsi narkoba. Lantas mengapa orang mengonsumsi narkoba?
Pengamat sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan narkoba sebagai obat-obatan yang dalam konteks terlarang memiliki dua efek. Dua efek itu yakni efek sebagai stimulan atau meningkatkan energi dan depresan alias menurunkan energi.
"Orang-orang modern yang hidup dengan tingkat kompetisi yang tinggi ini mendorong semua orang untuk bisa selalu terjaga, untuk bisa selalu tampil prima," kata Devie.
Fakta yang diungkapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut pengguna utama dari narkoba justru orang-orang dalam usia produktif dan pekerja. Alasannya karena mereka punya uang dan untuk mengonsumsi barang haram tersebut membutuhkan biaya.
Alasan berikutnya karena kebutuhan. Bukan hanya kalangan artis yang menjadi sasaran, melainkan siapa pun berpeluang terpapar narkoba.
Kehidupan di kota besar membutuhkan ekonomi tertentu dan standar hidup yang tinggi. Kondisi ini tidak bisa diselesaikan dengan satu pekerjaan sehingga di kota besar setiap orang memiliki pekerjaan sampingan (side job).
Untuk memenuhi kebutuhan itulah, orang membutuhkan energi lebih. Sebagian di antara mereka menggunakan narkoba sebagai salah satu cara meningkatkan performanya.
"Sayangnya narkoba itu adalah stamina yang semu, sifatnya sementara. Karena pada masa tertentu biologis kita tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan dari obat-obatan tersebut," kata Devie.
Pada era sekarang alasan seseorang terdorong menggunakan narkoba yakni karena ingin memenangkan kompetisi sehingga harus kuat dan segar. Kehidupan modern yang membuat manusia itu merasa kesepian.
Devie mengatakan kesepian dialami manusia modern karena mereka hidup di ruang digital yang sebenarnya membuat mereka memiliki teman yang tidak betul-betul teman. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa manusia sekarang adalah manusia-manusia stres.
Untuk melupakan stresnya, manusia akan menggunakan narkoba yang di sisi lain sebagai depresan sehingga dapat membuat mereka bisa tidur dan lebih tenang. Kondisi ini yang ditangkap betul oleh pengedar bawah tanah narkoba. Para pengedar melihat dan menyesuaikan targetnya karena kebutuhan dan permintaannya ada.