REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung tidak hanya menyerang orang tua, namun juga anak muda. Dokter spesialis jantung RS UI Dian Zamroni mengungkap saat ini banyak penderita gangguan jantung yang berusia 20 tahun.
"Pada kondisi saat ini, sudah banyak ditemukan pasien-pasien penyakit jantung berusia muda. Beberapa kali saya temukan serangan jantung terjadi pada kepala dua, usia 20, 23, 27," kata Dian saat ditemui di RS UI, Selasa (13/8). Berikut lima faktor pemicu gangguan jantung pada anak muda.
1. Merokok
Dian mengungkap dewasa ini tren anak-anak sekolah yang merokok kian meningkat. Selain perokok aktif, para perokok pasif juga memiliki potensi gangguan jantung.
2. Malas beraktivitas
Selain merokok faktor lain pemicu gangguan jantung pada anak muda yaitu lantaran banyak dari mereka yang mager alias malas gerak. Terlalu mager bisa memicu terjadinya penumpukan kolesterol yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung.
3. Makanan
Menurut Dian, faktor makanan menjadi salah satu pemicu penyakit jantung paling besar. Terlebih saat ini junk food kian mudah ditemukan dan seolah menjadi tren.
"Kalau dulu zaman saya kuliah yang namanya junk food itu di luar jangkauan. Tapi sekarang banyak sekali, malah lebih murah, mudah. Seperti produk ayam goreng kalau kita makan isinya minyak semua, tidak ada sayuran," kata Dian.
4. Pergaulan
Pergaulan sangat berpengaruh pada kebiasaan seseorang. Menurut Dian, tidak sedikit orang yang mulai merokok, mencoba narkoba, atau lainnya karena pengaruh pergaulan.
"Beban anak sekarang lebih berat daripada beban zaman saya dulu. Akibat beban itu, banyak yang mencari pelarian dengan hubungan pertemanan. Teman-temannya merokok dia ikut, narkoba juga," kata dia.
5. Polusi udara
Dia mengatakan polusi udara juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Meski memang tidak secara langsung, namun polusi udara bisa merusak pembuluh darah melalui radikal bebas yang dihirup yang bisa memicu penyakit jantung.
"Saat radikal bebas dihirup dan merusak pembuluh darah, kalau orang itu kolesterolnya nol, pasti aman. Tapi kita semua pasti ada kolesterolnya. Kolesterol itu pasti numpuk di situ. Dan numpuk tergantung lokasi, kalau di jantung jadi penyakit jantung, di otak bisa terkena strok," kata Dian.