Kamis 22 Aug 2019 15:30 WIB

Hal-Hal yang Bisa Merusak Penglihatan Anda (2-Habis)

Hal yang menjadi kebiasaan sehari-hari ternyata ada yang bisa merusak penglihatan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pemakaian obat tetes mata (ilustrasi).
Foto: telegraph.co.uk
Pemakaian obat tetes mata (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melindungi mata dari kerusakan benar-benar tidak sesederhana makan wortel dan tidak memandang matahari. Ada banyak hal yang biasa orang lakukan sehari-hari yang bisa merusak penglihatan. Berikut bagian kedua dari dua tulisan tentang aktivitas yang dapat menurunkan daya penglihatan.

Menggunakan tetes mata secara teratur

Baca Juga

Beberapa tetes yang mengurangi kemerahan dan penampakan mata merah dengan mengurangi aliran darah dan oksigen untuk sementara dan membatasi pembuluh darah di mata.

Penasihat klinis di College of Optometrists, Dr Susan Blakeney, menjelaskan bahwa menggunakan obat tetes mata ini dapat menutupi gejala kondisi mata serius seperti glaukoma. "Jika matamu merah, cari tahu penyebabnya."

Tidak cukup berkedip

Berkedip memiliki manfaat penting. Berkedip membantu membersihkan mata dan menyebarkan minyak di permukaannya agar tidak mengering. Tapi ketika terlalu lama menatap layar, kita tidak cukup melakukannya.

Menurut College of Optometrists, menggunakan komputer selama lima jam dapat mengurangi jumlah berkedip dari sekitar 13.662 kali menjadi sekitar 10.350 sehari. Aktivitas itu dapat menyebabkan mata kering dan mata tegang.

Ikuti aturan 20:20:20 (ditambah 20), yakni setiap 20 menit, lihat sejauh 20 kaki setidaknya selama 20 detik dan kedip 20 kali. Atur alarm pada ponsel untuk mengingatkan Anda atau dapatkan aplikasi yang mengirim pengingat atau bahkan matikan layar komputer setiap 20 menit

Riasan mata

Dokter Blakeney menyarankan gunakan riasan mata setelah memakai lensa kontak. Ini akan membantu mencegah tersumbatnya lensa kontak yang dapat menyebabkan goresan pada kornea, membuat mata Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement