Jumat 15 Nov 2019 01:20 WIB

Benarkah Minum Bubble Tea tak Ada Manfaatnya?

Bubble tea sudah menjadi minuman populer di seluruh dunia.

Minuman boba (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Minuman boba (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tak pernah mencoba bubble tea? Minuman berbahan dasar teh ini memiliki rasa cukup unik. Perpaduan teh dengan bola-bola kenyal berwarna membuat rasa minuman bisa dinikmati semua kalangan.

Bubble tea sangat terkenal di Taiwan. Dilansir melalui pinkvilla, Jumat (15/11), bubble tea bahkan sudah mendapat popularitas tinggi di Jepang, Cina, Hong Kong, Singapura, hingga India.

Baca Juga

Namun sebenarnya, apa itu bubble tea? Minuman ini dikenal dengan memadukan mutiara tapioka, susu, dan es teh. Saat ini, bubble tea lebih dikenal dengan nama teh susu boba.

Mutiara tapioka dari bubble tea ini berasal dari pati ekstrak akar singkong. Tanaman ini banyak ditemukan di Amerika Selatan. Bola-bola tapioka kemudian diseduh dengan air panas yang dicampur gula.

Dibalik rasa manisnya, mutiara tapioka mengandung sejumlah manfaat. Selain rendah kalori, bola tapioka juga tinggi kalsium. Bahkan beberapa jenis mutiara tapioka juga mengandung vitamin dan mineral.

Setelah dicampur dengan teh dan susu, segelas bubble tea juga mengandung seng, tembaga, selenium, dan mangan. Mineral-mineral ini memang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya untuk membantu sintesis protein hingga fungsi otak reguler.

Bila bubble tea yang disajikan menggunakan teh hijau, maka bertambah lagi kandungan manfaatnya. Teh hijau dikenal mengandung antioksidan, seperti katekin dan polifenol. Manfaatnya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mencegah stres oksidatif.

Meski demikian, minuman bubble tea bisa menjadi jahat. Boba akan menimbulkan efek samping apabila tidak diolah dengan benar.

Sejumlah penelitian menemukan, mutiara tapioka banyak mengandung bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Itu sebabnya tidak dianjurkan mengonsumsi bubble tea dalam jumlah banyak.

Selain itu, cobalah beralih menggunakan pilihan rasa yang lebih sehat. Sebagai contoh, gantilah penggunaan sirup gula yang ada di dalam bubble tea.

Bubble tea memang terbuat dari tapioka sebagai sumber karbohidrat. Meski demikian, bubble tea dengan rasanya yang sangat manis tidak direkomendasikan bagi penderita diabetes.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement