Sabtu 30 Nov 2019 13:29 WIB

Sup Segar Ikan Siak yang Menggugah Selera

Sup ikan dari Siak tidak amis sama sekali karena menggunakan ikan segar.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Sup ikan merah dari Siak, Riau, kreasi restoran Kaum Jakarta.
Foto: Republika/Farah Noersativa.
Sup ikan merah dari Siak, Riau, kreasi restoran Kaum Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sup merupakan salah satu hidangan utama yang wajib memiliki cita rasa, agar terkesan dan membekas bagi yang melahapnya. Tak terkecuali sup ikan merah yang disajikan sebagai menu utama dan menu spesial khas Kabupaten Siak, Provinsi Riau, di restoran Kaum Jakarta.

Secara tampilan, sup ikan merah ini memiliki kuah yang kental berwarna merah dan terkesan pedas. Sekilas, masakan ini seperti hidangan khas negeri tirai bambu, yaitu tom yam.

Baca Juga

Sup ikan merah ini berisi beberapa isian yang beraneka macam. Di antaranya adalah ikan Siak yang berasal dari Sungai Siak di Kabupaten Siak, bakso ikan yang dibuat sendiri oleh Kaum dengan ikan yang sama, otak-otak yang juga dibuat sendiri berbentuk lembaran persegi panjang yang digulung, dan juga udang.

Secara rasa, kuah merah yang sangat menarik perhatian itu memiliki rasa asin yang cukup kuat. Rasa pedas juga langsung muncul di mulut, dan tertinggal di sana meskipun makanan telah habis ditelan.

Hal yang menarik, sup ikan itu tidak memiliki bau amis ikan. Ikan Siak yang digunakan memang sangat segar.

Otak-otak yang ada sebagai isian juga sangat empuk dan memiliki rasa seperti ikan. Baksonya juga memberikan warna rasa yang berbeda di mulut karena lebih gurih. Udangnya juga tak kalah segar dan sangat empuk ketika digigit.

Chef Kaum Jakarta, Chef Rahmat Hidayat menyebut dia terinspirasi dengan menu restoran yang menyajikan sup yang sama, di restoran di Kabupaten Siak. Menurutnya, ada dua sup yang disajikan di sana, yaitu sup seafood yang memiliki kuah bening, dan sup ikan merah.

"Kalau kuah bening saya rasa kurang nendang. Makanya saya ambil yang sup ikan merah. Lalu di sana saya coba, sayangnya masih ada sentuhan  jadi saya coba tidak pakai sentuhan itu," tutur Chef Rahmat.

Bahan-bahan yang digunakan pada menu ini sebenarnya sangat sederhana. Yaitu bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, dan cabai merah keriting. Dia sama sekali tak menggunakan santan dan juga saus tertentu.

Rasa pedas yang dia ciptakan dalam masakan itu sengaja dihadirkan sesuai dengan kuliner autentik Kabupaten Siak. Rasa itu juga yang membuat orang yang melahapnya merasa segar, meskipun dia hanya menyajikan rasa pedas di tingkat medium.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement