REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengontrol asupan gula dalam darah merupakan salah satu upaya preventif untuk menangkal penyakit diabetes. Banyak yang tidak menyadari begitu banyaknya asupan gula dari berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya.
Menurut spesialis penyakit dalam dr. Mulyani Anny Suryani Gultom, SpPD, batasan konsumsi gula hanya 50 gram atau setara 4 sdm per hari, bahkan sudah termasuk gula yang diperoleh dari makanan alami seperti buah, sayur, dan susu, bukan hanya gula pasir.
“Oleh karena itu, pemanis rendah kalori dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin tetap merasakan manis, tanpa takut kelebihan kalori ataupun kenaikan gula darah,” kata Mulyani.
Saat ini sudah tersedia berbagai pemanis yang sudah disetujui dan dinyatakan aman oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Bahkan, beberapa diantaranya stabil ketika dimasak dalam suhu tertentu.
Stevia contohnya. Ini merupakan salah satu pemanis tahan panas dan rendah kalori. Stevia adalah pilihan yang baik untuk digunakan dalam memasak hingga baking. Pemanis stevia memiliki kemanisan yang sangat tinggi, sehingga penggunaannya pun tidak perlu banyak.
Pemanis ini terbuat dari ekstrak daun tanaman Stevia, yang daunnya telah lama digunakan secara luas di berbagai negara seperti Amerika, Jepang, dan negara-negara Eropa untuk memaniskan makanan dan minuman secara alami. Selain Stevia, pemanis buatan yang juga stabil digunakan pada suhu panas dan cukup sering digunakan dalam memasak yaitu Sukralosa.
Ada pula pemanis Acesulfame-kalium atau dikenal dengan Ace-K. Produk ini merupakan pemanis buatan rendah kalori yang juga stabil di bawah suhu panas. Ace-K biasanya ditemukan dalam minuman berkarbonasi.
Selain itu, pemanis buatan yang aman untuk penderita diabetes adalah Aspartam. Namun, Aspartam tidak tahan panas sehingga bukan pilihan terbaik sebagai bahan tambahan makanan yang dipanggang atau dimasak dalam waktu lama.