4. Jangan menguliahi anak
Tak perlu bertele-tele dengan menguliahi anak tentang tata krama. Anda mungkin tak tahan menceramahi anak dengan mengatakan, "Berhentilah berteriak. Berapa kali ibu/ ayah katakan dilarang berteriak di dalam rumah?"
Frase singkat dan langsung ke intinya, seperti "Tolong tenang sebentar, nak," sesungguhnya jauh lebih efektif. Sama dengan perilaku, jika anak Anda makan dengan tangan kiri, tak perlu menguliahinya. Langsung saja pindahkan makanannya ke tangan kanan, atau berikan dia sendok di tangan kanan.
5. Beri pujian
Anak-anak usia pra sekolah, yaitu dua hingga empat tahun sangat suka dipuji. Ketika dia bersopan santun, orang tua mengapresiasi lewat pujian, seperti "Ibu bangga kamu berterima kasih pada ibu tadi."
6. Tegakkan konsekuensi
Aturan sopan santun hendaknya semakin ketat seiring bertambahnya usia anak. Jika anak yang sudah semakin besar tak juga merapikan bonekanya yang berserakan di kursi, ulangi terus permintaan "tolong" dari Anda sampai dia melakukannya.
7. Jangan bosan mengingatkan
Mengajarkan sopan santun memakan waktu bertahun-tahun. Jangan bosan untuk terus mengingatkan buah hati setiap hari, kapan pun dan di mana pun.