Kamis 25 Apr 2019 13:47 WIB

Ini Alasan WHO Rekomendasikan Batasi Waktu Gawai Anak

WHO merekomendasikan waktu gawai anak maksimal satu jam per hari

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Anak-anak perlu banyak melakukan aktivitas fisik daripada duduk berlama-lama menatap gawai. Ilustrasi.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Anak-anak perlu banyak melakukan aktivitas fisik daripada duduk berlama-lama menatap gawai. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perkembangan teknologi tidak dapat dihindari, salah satunya penggunaan gawai (gadget). Pemanfaatannya pun semakin lumrah bagi anak-anak, entah untuk bermain gim maupun belajar daring. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan rekomendasi waktu layar gawai untuk anak di bawah lima tahun adalah maksimum satu jam per hari.

"Anak-anak kecil tidak boleh menghabiskan lebih dari satu jam sehari menonton televisi dan video atau bermain gim komputer dan bayi yang berusia kurang dari satu tahun tidak boleh terkena layar elektronik sama sekali," tulis laporan WHO dikutip Reuters, Kamis (25/4).

Baca Juga

Balita harus aktif secara fisik dan tidur yang cukup untuk membantu mengembangkan kebiasaan seumur hidup yang baik. Aktivitas fisik juga dapat mencegah obesitas serta penyakit lain di kemudian hari.

Pakar WHO Fiona Bull mengatakan anak-anak antara satu dan empat tahun harus menghabiskan setidaknya tiga jam dalam berbagai kegiatan fisik sepanjang hari. Bayi di bawah satu tahun harus berinteraksi dalam permainan berbasis lantai dan menghindari semua bentuk layar.

Anak yang tidak aktif akan memicu peningkatan jumlah orang gemuk atau kelebihan berat badan di seluruh dunia. Berat badan berlebih dapat menyebabkan kematian dini akibat penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan beberapa bentuk kanker. "Mencegah kematian ini perlu dimulai di awal kehidupan," kata Bull.

Satu dari tiga orang dewasa saat ini kelebihan berat badan atau obesitas, dan satu dari empat orang dewasa tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup. Dalam kelompok usia di bawah lima tahun, saat ini ada 40 juta anak di seluruh dunia kelebihan berat badan. Dari jumlah itu 50 persen berada di Afrika dan wilayah Asia Tenggara. Itu berarti mencakup 5,9 persen anak-anak dari seluruh dunia.

Anak usia dini membutuhkan periode perkembangan fisik dan kognitif yang cepat di mana kebiasaan terbentuk dan rutinitas gaya hidup keluarga. Pedoman WHO mengambil bukti dari ratusan penelitian, beberapa di antaranya dari Australia, Kanada, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement