REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam dua kesempatan menukangi Chelsea, Jose Mourinho mampu menorehkan rekor apik dengan torehan 79 kemenangan laga kandang di pentas Liga Primer Inggris. Namun, kondisinya berbalik buat Mourinho saat datang ke Stamford Bridge sebagai pelatih tim tamu. Pelatih berjuluk The Special One begitu sulit mencuri kemenangan di markas tim asal London Barat tersebut.
Secara keseluruhan, dari 10 kali kesempatan menghadapi Chelsea, sebagai pelatih tim lawan, Mourinho hanya mampu mengemas empat kemenangan, satu hasil imbang, dan lima kali kalah. Rekor ini kian mengecewakan apabila menilik rekor tandang Mourinho ke Stamford Bridge lantaran hanya menorehkan satu kemenangan.
Satu-satunya kemenangan yang mampu ditorehkan Mourinho di Stamford Bridge adalah kala mengantarkan Inter Milan menyingkirkan Chelsea di babak 16 besar Liga Champions musim 2009/2010.
Pada saat itu, Inter Milan membekap The Blues di Stamford Bridge dengan gol semata wayang Samuel Eto'o. Inter Milan pun melaju ke babak perempat final dengan agregat 3-1, hingga akhirnya mampu menjadi yang terbaik di gelaran Liga Champions pada musim itu.
Setelah itu, pelatih berjuluk The Special One itu tidak pernah lagi meraih kemenangan di Stamford Bridge, termasuk saat menukangi Manchester United selama tiga tahun. Kekalahan 0-4 di Stamford Bridge pada Oktober 2016 menjadi salah satu titik terendah Mourinho sebagai pelatih United. Pun saat menyerah 0-1 di babak keenam Piala FA, Februari 2017.
Meski mampu mengalahkan Chelsea di laga kandang pada musim 2016/2017 dan 2017/2018, tapi Mourinho selalu gagal membawa United membawa poin penuh dalam lawatan ke Stamford Bridge. Terakhir, United mesti puas berbagi angka usai ditahan imbang tuan rumah, 2-2, Oktober 2018 silam.
Pelatih asal Portugal itu pun tercatat tidak pernah menang sebagai pelatih tim lawan kala tampil di Stamford Bridge di ajang Liga Primer Inggris, dengan torehan dua kali kalah dan satu imbang dalam tiga kesempatan. Kutukan di Stamford Bridge inilah yang akhirnya membayangi Mourinho jelang lawatan Spurs ke Stamford Bridge pada pekan ke-27 Liga Primer Inggris, Sabtu (22/2) malam WIB.
Kondisinya pun kian sulit buat pelatih yang menggantikan Mauricio Pochettino tersebut. Hal ini tidak terlepas badai cedera yang dialami The Lilywhites. Setelah kehilangan Harry Kane, Spurs juga kehilangan Son Heung-Min usai mengalami cedera lengan. Belum lagi dengan jadwal padat yang mesti dilakoni Spurs.
Tim asal London Utara itu hanya memiliki waktu istirahat tidak kurang selama tiga hari pasca dibekap RB Leipzig, 0-1, di pentas Liga Champions, tengah pekan ini, untuk bisa tampil maksimal di laga kontra Chelsea. Atas pengaturan jadwal ini, Mourinho pun sempat menyindir otoritas penyelenggara Liga Primer Inggris.
''Saat kami berlari dan menghadapi RB Leizig, mungkin para pemain Chelsea tengah asyik menonton dari televisi sambil minum es lemon dilengkapi dengan biskuit. Tapi begitulah, Sabtu pagi, terima kasih atas pilihan waktunya, Sabtu pagi (waktu setempat), kami sudah harus bersiap untuk menghadapi mereka,'' ujar Mourinho seperti dikutip BT Sports, tengah pekan ini.