REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil sering kali bermasalah dengan kerusakan kulit yang dikenal dengan Stretchmark.
Stretchmark ini umumunya terjadi karena rusaknya elastisitas kulit pada sekitar perut, paha, bokong, dan pinggang ibu hamil atau pascamelahirkan. Berbagai cara dilakukan wanita agar stretch mark ini dapat disamarkan bahkan hilang.
“Stretchmark itu tidak bisa dihilangkan, apalagi kalau sudah lama. Makanya saya selalu menganjurkan untuk mencegah,” ujar r. Grace NS Wardhana, SpKK, dokter spesalis dermatologi Brawijaya Women&Children Hospital, Cipete, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.
Menurutnya, mencegah merupakan cara terbaik untuk mengobati stretchmark. Sebab dengan menggunakan obat apapun, bahkan laser sekali pun tidak akan membuat kerut di perut, paha, bokong dan pinggang akan menghilang.
Ia menyarankan untuk merawat kondisi kulit dengan baik agar elastisitasnya tetap terjaga, sehingga stretchmark saat hamil ataupun pascamelahirkan tidak akan terjadi. Berikut ini beberapa hal yang dapat membantu calon ibu mempersiapkan kulitnya untuk lebih sehat dan terjaga elstisitasnya.
Pertama, gunakan bra dan pakaian dalam yang mampu menyangga perut atau payudara selama hamil dan menyusui.
Kedua, kosumsi makanan yang kaya akan zat-zat yang penting untuk kesehatan kulit dan memperkaya kerangka protein pada jaringan elastin dan kolagen kulit. Makanan tersebut bisa berupa kacang-kacangan, wortel, susu, dan telur, dan makan-makan lain yang memilik Zinc, vitamin A, C, D seta tinggi protein.
Ketiga, hindari makanan berlemak dan minuman yang mengandung kafein, serta perbanyak minum air putih.
Keempat, gunakan krim/ lotion/ minyak/ pelembab yang meningkatkan elastisitas kulit, essensial oil, cocoa butter, coconut butter, shea butter, alovera butter, centella asatica, alfa tokoferol, hyaluronic, glycolic acid, indiana herbal, dan lainnya.