Ahad 19 Jul 2015 17:27 WIB

Tidur tak Selamanya Bantu Melupakan Trauma

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Tidur (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Tidur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat terjadi sebuah kejadian buruk, bisanya kita memiliki untuk cepat melupakannya dengan cara tertidur. Menurut penelitian terbaru, justru cara terbaik menghentikan kilas balik pengalaman traumatis dengan cara terjaga.

Para ilmuan menemukan bahwa periode terjaga dari tidur dapat membantu seseorang melawan sebuah kenangan yang mengganggu. Ahli Oxford University mengatakan, meskipun tidur membantu memilah dan menyimpan ingatan kita, tapi kegunaan tersebut tidak berguna saat kita memiliki peristiwa suram. Temuan tersebut dapat membantu dokter untuk mempertimbangkan resep pil tidur bagi orang-orang yang berjuang mengatasi kenangan-kenangan yang mengerikan.

Para peneliti melakukan percobaan dengan memberikan tontonan film berisikan adegan emosional traumatis kepada beberapa peserta. sebagian peserta diminta untuk tetap terjaga setelah menonton film tersebut, dan sebagian lainnya diminta untuk tidur malam secara normal di rumah.

"Kelompok yang tidak tidur secara normal mengalami tingkat kenangan mengganggu lebih sedikit dari mereka yang bisa tidur normal," ujar Dr Katharina Wulff anggota tim peneliti yang dilansir dari Dailymail, Ahad (19/7).

Menurut pemimpin studi Dr Kate Porcheret dari university’s Nuffield Department of Clinical Neurosciences, bahwa penelitian ini menekankan lebih bagaimana tidur dan trauma saling berinteraksi. Hal ini berarti dapat memastikan orang yang dirawat dengan baik setelah peristiwa traumatis.

Misalnya, masih umum untuk pasien menerima obat penenang setelah peristiwa traumatis untuk membantu mereka tidur. Menurut Dr Porcheret, meskipun kita sudah tahu bahwa untuk beberapa orang yang sangat trauma ini mungkin pendekatan yang salah. Sehingga studi ini bisa meluruskan beberapa kebutuhan berbeda tiap kejadian trauma pada setiap orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement