REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai 21 April hingga 17 Mei 2016, Unilever gencar mengampanyekan program #beliyangbaik. Program yang dilaksanakan bersama Hypermart dan WWF tersebut mengajak konsumen untuk lebih cermat dalam memilih kebutuhan sehari-hari.
Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Tbk, Maria Dewantini Dwianto menjelaskan, memilih produk yang baik bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Unilever merangkumnya dalam lima hal sederhana.
"Pertama, apakah fungsi produk yang akan dibeli sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak. Jangan sampai setelah membeli barang lalu tidak dipakai, busuk, kedaluarsa, dan hanya menambah pencemaran lingkungan," kata Maria saat peluncuran program #beliyangbaik di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Kamis (21/4).
Hal lain yang harus dicermati adalah mencari tahu dari mana bahan baku produk yang digunakan berasal serta bagaimana proses produk dibuat. Meski terkesan merepotkan, Maria mengatakan hal itu sangat berkontribusi terhadap kelestarian alam.
Untuk mengetahuinya, konsumen dapat mengontak nomor layanan di kemasan produk atau mencari tahu dari media daring. Jika produsen dirasa kurang berintegritas, konsumen bisa memilih produk lain yang sesuai.
Selanjutnya, Maria menyebutkan pentingnya memerhatikan bagaimana kontribusi produk terhadap lingkungan dan masyarakat. Terakhir, mencermati apakah kemasan produk dapat didaur ulang atau tidak.
"Perhatikan pula ukurannya, jika ada produk yang digunakan oleh seluruh keluarga dan merupakan kebutuhan rutin ada baiknya membeli satu kemasan besar daripada banyak kemasan kecil guna meminimalisir sampah plastik yang dihasilkan," tutur Maria.