REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bulan Ramadhan, selain peningkatan harga kebutuhan bahan pokok, memang banyak dijumpai godaan-godaan yang membuat pengeluaran cenderung meningkat. Hal inilah yang perlu diwaspadai, karena apabila tidak pandai mengontrol diri maka pengeluaran selama Ramadhan bisa tidak terkontrol.
Selain pembengkakan anggaran karena takjil dan buka bersama di luar rumah, banyaknya promo Ramadan, keinginan untuk mengganti isi perabotan rumah tangga juga termasuk pos pengeluaran yang seringkali membengkak di bulan Ramadan. Untuk mencegah pembengkakan itu, sebaiknya buat skala prioritas.
Prioritas dana ramadhan sebaiknya untuk dana amal. Karena pada dasarnya bulan Ramadhan orang berlomba-lomba berbuat kebaikan, misalnya memberikan sedekah dan lainnya. “Uang sedekah dan zakat diperbanyak, kewajiban kita dalam hal itu, sedangkan yang lainnya sama dengan kebutuhan hari biasa,” ujarnya konsultan keuangan Farah Dini, kepada Republika.co.id, dalam acara Diskusi Interaktif Jelang Berbuka, "Cerdas Kelola Keuangan di bulan Ramadhan – Ayo #DoITCERDAS”, di Jakarta belum lama ini.
Selain menentukan skala prioritas kita juga harus pintar membagi dana dalam sejumlah pos pengeluaran khusus di bulan suci. Misalnya tentukan pos anggaran untuk berbuka puasa bersama, dengan menyiapkan anggaran maksimal dalam satu bulan. Jika kita dapat mengontrol pengeluaran, maka kantong pun akan terjaga sampai Lebaran nanti.