REPUBLIKA.CO.ID, Menulis novel bisa menjadi salah satu resolusi yang bisa dilakukan di tahun ini. Menulis novel tentu lebih mudah dilakukan dibandingkan menurunkan berat badan atau liburan.
Jika seseorang ingin memulai menulis novel, cara yang pernah digunakan oleh pengarang terkenal tentu bisa menjadi langkah awal. Berikut tips menulis novel seperti dilansir dalam laman The Week.
Menjadi rutinitas dan terikat
Baik menjadi kegiatan yang dilakukan pertama kali ketika bangun tidur atau terakhir kali saat malam, kunci dari menulis novel adalah bagaimana seseorang tetap produktif dan memiliki jadwal tetap menulis.
Bagi banyak penulis, seperti Leo Tolstoy, Jane Austen, Ernest Hemingway dan Kurt Vonnegut, mereka memiliki rutinitas bangun pagi, atau menulis di waktu subuh, sebelum makan siang, menyunting naskah atau melakukan pekerjaan lain di sisa hari. Jack Kerouack memiliki kebiasaan bangun siang hari dan menulis dari malam hingga subuh. Franz Kafka dan Joseph Heller memiliki pekerjaan tetap dan memaksakan menulis di malam harinya.
Bagi Steven King, rutinitasnya adalah menargetkan beberapa halaman setiap hari dan tidak melewatkannya apa pun yang terjadi. Selain itu, Haruki Murakami memiliki kebiasaan menulis lain. "Saya memiliki cara menulis novel, saya bangun pukul empat pagi dan bekerja dari lima hingga enam jam. Di siang hari, saya berlari sepanjang 10 km atau berenang sebanyak 500 meter, kemudian saya sedikit membaca atau mendengarkan musik. Saya tidur pukul 9 malam, saya menjaga rutinitasi ini tanpa variasi lain. Pengulangan itu menjadi hal yang penting, ini adalah bentuk mesmerisme (hipnotis). Saya memikat diri saya untuk mencapai keadaan pikiran yang lebih dalam," katanya.
Cari tempat yang nyaman untuk menulis
Penulis novel Breakfast at Tiffany's dan In Cold Blood, Truman Capote terkenal memiliki kebiasaan menulis di kasur, dengan menyimpan mesin tik di pahanya. Sementara Ernest Hemingway selalu menulis sambil berdiri dan Roald Dahl menulis di kebunnya.
Namun, jika ingin memulai menulis, studi menunjukkan tiap-tiap orrang memiliki posisi bekerja secara optimal, tapi dapat dipengaruhi oleh sedikit perubahan. Seperti menggeser arah meja sehingga cahaya yang masuk dari sudut berbeda. Di sisi lain, orang kehabisan kebutuhan dan berkembang dalam lingkungan yang penuh tantangan. Seperti J.K. Rowling yang tidak memiliki rutinitas menulis dan lebih memilih menulis kapan pun dan di mana pun dia bisa.
"Terkadang anda harus menyelesaikan tulisan anda di waktu luang di mana pun berada. Saya bisa menulis di mana saja. Saya embuat nama-nama karakter di kantong mual saat berada di pesawat terbang," kata penulis novel Harry Potter ini.
Putuskan koneksi internet
Internet menjadi salah satu fenomena modern di mana siapa pun akan menghabiskan waktu untuk berselancar di internet. Penulis Susan Sontag menuturkan, orang tidak lagi menelepon di pagi hari dan dia tidak pernah menjawab telepon. Namun, dengan munculnya internet, para penulis modern harus mengambil tindakan yang lebih drastis untuk tetap fokus.
Salah satu yang paling ekstrem adalah yang dilakukan oleh pemenang penghargaan Pulitze, Jonathan Franzen, dia memotong kabel internet saat memulai sebuah novel. Nama lain seperti Zadie Smith juga menekankan pentingnya untuk menonaktifkan internet, tapi dengan cara bekerja di komputer yang tidak terhubung ke internet. Cara lain adalah menggunakan software agar memblokir internet atau menjatah waktu online seperti memberikan kesempatan browsing 15 menit setiap seribu kata.
Baca, baca, dan baca lagi
Picasso pernah berkata, "Seniman bagus disalin, seniman besar dicuri," setiap penulis berhutang pada orang-orang yang telah pergi sebelum mereka. Baik melalui cerita klasik atau pengaruh eksternal yang dapat menguatkan sebuah tulisan.
"Sama seperti tukang kayu yang bekerja magang dan mempelajari atasannya. Baca! Baca! Maka anda akan menyerapnya. Lalu menulislah. Jika itu bagus, anda akan mengetahuinya. Jika tidak, buang saja ke luar jendela," kata William Faulkner.
Jangan takut hasil jelek, itu lebih baik daripada tidak menulis sama sekali
Penulis buku Charlotte's Web, E. B. White, menuturkan, "Seorang penulis yang menunggu kondisi ideal untuk bekerja akan mati tanpa memberi sepatah kata pun di atas kertas."
Untuk setiap penulis pemula, kuncinya adalah dengan memulai. "Pada titik tertentu, saya tidak menyadari bahwa saya sedang menilis draf pertama. Dan draf pertama adalah bagian tersulit. Dari situ, sisanya relatif mudah. Rasanya seperti memiliki beberapa mainan malam untuk bekerja sama dan bisa terus bekerja dengannya, melakukan sejuta draf dan segala sesuatu berubah secara radikal, karakter muncul dan menghilang, dan memecahkan misteri," kata Miranda Juli.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement