REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada kata terlalu cepat untuk merencanakan pensiun dini bagi Anda, khususnya generasi milenial. Semakin cepat Anda memulai, semakin siap Anda melakukannya.
Hari-hari di mana seseorang menghabiskan seumur hidupnya di meja kerja sudah tidak kekinian lagi. Kapan pun Anda merasa sudah mapan secara finansial, Anda harus memanfaatkannya sebaik mungkin.
Pakar finansial dari SGL Financial, James Barnash mengatakan generasi milenial dalam posisi kuat untuk mengatasi ketidakpastian seputar perencanaan keuangan. Generasi milenial melihat dunia dan kehidupan secara berbeda. Mereka tahu mereka harus berjuang untuk diri sendiri, dan mereka sangat kreatif. Berikut adalah tips supaya sukses pensiun dini ala Barnash, dilansir dari Reader's Digest.
4. Pertimbangkan penghasilan bebas pajak
Bagi generasi baby boomer zaman old, perencanan keuangan terbaik adalah menunda pajak atau mengakali pajak. Akan tetapi, Barnash menegaskan era itu sudah berakhir. Generasi sekarang justru harus taat membayar pajak. Semakin maju zaman, semakin luas era keterbukaan. Anda tak bisa lagi menutupi pendapatan, harta, dan kekayaan Anda. Jangan sampai di kemudian hari Anda bermasalah dengan perpajakan.
5. Membangun pendapatan pasif
Pendapatan pasif adalah penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang tidak dilakukan penerima secara aktif. Penghasilan pasif ini tidak hanya memberi Anda pendapatan tak terduga ketika pensiun, namun juga membantu menambah pundi-pundi keuangan Anda dengan cara ditabung.
Generasi milenial paling jago membangun aliran pendapatan pasif di luar pekerjaan wajib mereka. Mereka bisa berinvestasi di real estate atau berwirausaha online. Tak jarang pula enghasilan pasif mereka lebih tinggi dibanding penghasilan bulanan mereka.
6. Gaya hidup sederhana
Generasi milenial yang ingin sukses pensiun dini harus menyesuaikan gaya hidupnya sesuai kemampuan atau lebih sederhana. Banyak orang mengejar keinginan sana sini tapi pada akhirnya menjadi bumerang di hari tua.
Barnash mengatakan banyak orang yang dia kenal lebih sering menghabiskan uang untuk menikmati gaya hidup, ketimbang investasi atau menabung. Mereka berfoya-foya untuk mempertahankan gaya hidup mewah.
"Mereka memiliki empat atau lima mobil, punya rumah besar, namun suka berlibur setiap saat. Ada juga yang seperti ini, tapi sayangnya mereka harus menghabiskan umur sepanjang usia untuk bekerja," kata Barnash.
Di sisi lain, Barnash melihat banyak juga orang yang hidup sederhana dengan penghasilan pas-pasan, namun mereka bisa pensiun dini dan hidup bahagia. Hal yang membedakan adalah gaya hidupnya dan caranya mengatur anggaran keuangan.
7. Fleksibel
Barnash memperingatkan agar seseorang tidak terjebak dalam rencana pensiun dini tanpa fleksibilitas. Seseorang memiliki kemampuan untuk mengubah arah hidupnya tanpa menderita kerugian, kemudian melanjutkannya. Fleksibilitas diperlukan ketika terjadi perubahan ekonomi, fisik, dan emosional.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement