REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sehabis keramas tentu rambut akan basah. Bagaimana Anda mengeringkannya?
Sebagian orang memilih mengeringkan rambutnya dengan menggosoknya dengan handuk. Ada pula yang memakai alat pengering rambut dan jamak juga yang lebih suka membuat rambutnya kering dengan bantuan kipas angin. Manakah cara yang lebih tepat?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Gloria Novelita, mengatakan mengeringkan rambut secara alami tentu lebih bagus dibandingkan dengan menggunakan alat. Dengan begitu, rambut akan terbebas dari stresor, seperti panas dari alat styling.
"Jadi kalau ditanyakan lebih baik mana blow dry atau kering secara alami, tentu yang lebih bagus alami," ujarnya dalam acara Media Talk “Bahaya Alat Hair Styling pada Rambut” yang diselenggarakan Ellips Hair Vitamin dari PT Kino Tbk., di Jakarta, Selasa (22/4).
Kalau tidak bisa menunggu rambut kering alami, coba berjemur di bawah sinar matahari. Persoalannya, cara itu tak ramah untuk mereka yang harus berangkat cepat di pagi hari.
Sebagai solusi, Gloria menyarankan untuk menggunakan handuk yang lembut untuk mengeringkan rambut. Balutkan handuk di kepala.
"Itu akan membantu proses pengeringan paling tidak 50 persen," ungkapnya.
Lalu berapa lama rambut bisa kering dengan handuk ? Gloria mengatakan, kondisi rambut turut memengaruhi kecepatan keringnya, baik ketebalan, panjang, ikal atau lurusnya rambut.
"Rambut ikal biasanya lebuh lama untuk kering," kata Gloria.
Selanjutnya, ketika sudah setengah kering, segera sisir rambut. Gloria mengingatkan, dalam keadaan basah, rambut cenderung akan membentuk tampilan mewakili penampakannya setelah kering.
"Kalau rambut yang basah diikat atau tidak sisir, nanti setelah kering akan akan mekar," jelas Gloria.
Bagaimana bila dikeringkan dengan kipas angin? Menurutnya, cara ini lebih direkomendasikan. Tantangannya ialah butuh waktu lebih lama untuk mengeringkan rambut dengan embusan angin.