Rabu 15 May 2019 21:35 WIB

10 Tanda Lingkungan Kerja Anda 'Beracun' (1)

Tempat kerja 'beracun' bisa membahayakan kesehatan fisik dan mental

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Christiyaningsih
Lelah bekerja (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Lelah bekerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua orang beruntung memiliki karier menyenangkan dan memuaskan. Sebagian terjebak dalam pekerjaan 'beracun' yang akhirnya membahayakan kesehatan fisik dan mental. Dikutip dari Womanitely, Rabu (15/5), berikut 10 tanda Anda terjebak dalam lingkungan kerja buruk.

 

Baca Juga

1. Moral rendah

Anda memiliki rekan kerja dan kolega yang terus mengundang perdebatan. Ini membuat Anda tertekan dan tertindas.

2. Stres berkepanjangan

Pekerjaan apapun pasti pernah memicu stres. Namun, Anda berada di lingkungan kerja beracun jika stres yang dirasakan berkepanjangan. Tempat kerja tak pernah lagi membuat Anda merasa santai.

Anda kadang takut pergi ke kantor karena merasa terintimidasi, tegang akibat kurang tidur, cemas akibat tekanan, dan stres tinggi yang mengikis kebahagiaan. Fisik Anda pun akhirnya tidak sehat.

3. Pekerjaan diserobot teman

Rekan kerja sering menyerobot pekerjaan Anda di kantor. Ini bukan hanya berarti Anda tak dihargai, tapi juga mengurangi peluang Anda mendapatkan promosi yang seharusnya diperoleh. Anda mungkin bisa menolerir ini sampai batasan tertentu, namun sangat melelahkan jika hal sama terulang berkali-kali.

4. Kambing hitam

Lingkungan kerja sehat adalah tempat di mana pimpinan sekali pun berani bertanggung jawab atas kesalahan. Tempat kerja yang beracun justru sebaliknya di mana banyak karyawannya dijadikan kambing hitam dari mereka yang posisinya lebih tinggi. Bos sering melimpahkan kesalahan kepada bawahan, meremehkan karyawannya di depan umum, atau mengambinghitamkan kegagalan perusahaan pada pihak yang tak berani melawan.

5. Tidak ada kesetaraan

Kurangnya kesetaraan gender ciri lain lingkungan kerja tak sehat. Acara-acara kantor lebih banyak dibuat untuk karyawan laki-laki. Seseorang bisa saja tak disukai karena alasan tidak profesional, seperti daya tarik seksual.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement