Senin 28 Oct 2019 14:57 WIB

Pasangan Pembawa Gen Talasemia Sebaiknya tak Menikah

Pasangan yang ingin menikah dianjurkan melakukan screening talasemia.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Tim dokter memasang jarum infus kepada penderita talasemia di Rumah sakit Zainal Abidin, Banda Aceh.
Foto: Antara
Tim dokter memasang jarum infus kepada penderita talasemia di Rumah sakit Zainal Abidin, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perhimpunan Orang Tua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) menyarankan agar pasangan yang sama-sama membawa gen talasemia sebaiknya tak menikah. Itulah cara pencegahan diturunkannya kelaianan genetika tersebut pada anak.

"Talasemia bisa dicegah. Kalau pembawa gen talasemia bertemu calon pasangan yang juga membawa gen pembawa talasemiajuga, sebaiknya mereka tak menikah,” kata salah satu petinggi POPTI Puspasari dalam talk show and screening Talasemia bersama komunitas Backpacker Jakarta, di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Ahad (27/10).

Puspa menjelaskan, talasemia bukan suatu penyakit, melainkan kelainan genetika turunan orang tua yang sama-sama pembawa sifat talasemia. Talasemia merupakan kelainan darah berkepanjangan, di mana usia darah lebih singkat daripada yang normal.

Darah normal berusia 120 hari baru pecah, sedangkan pada pengidap talasemia proses alami itu berlangsung hanya dalam dua hingga tiga pekan. Alhasil, pasien talasemia selalu membutuhkan transfusi darah rutin.

Puspa mengatakan, pasangan yang sama-sama membawa sifat talasemia berpotensi memiliki keturunan 25 persen dengan talasemia, 25 persen sehat, dan 50 persen pembawa sifat talasemia. Meski hanya sebagai pembawa sifat, Puspa mengatakan, status pembawa sifat tersebut juga berpotensi mengalami mutasi genetika hingga membuatnya menjadi penderita talasemia.

"Itu teorinya. Faktanya, (pernikahan sama-sama pembawa sifat memiliki keturunan) 100 persen talasemia. Kedua anak saya talasemia semua,” ujar Puspa.

Karena itu, menurut dia, pencegahan penting untuk menekan angka pengidap talasemia. Puspa menyarankan agar generasi milenial yang hendak menikah tak perlu takut melakukan screening talasemia. Jika ternyata positif sebagai pembawa sifat talasemia, maka sebaiknya mencari pasangan yang sehat.

“Justru itu untuk warning, harus mencari pasangan yang sehat (bukan sama-sama pembawa gen talasemia),” kata Puspa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement