REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polusi udara tidak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga bagi hewan. Polusi dapat memengaruhi paru hewan, memicu asma, dan menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.
Masalah ini juga dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular akut dan perkembangan penyakit arteri koroner pada hewan. Dilansir Indian Express, beberapa kasus fauna yang dipengaruhi oleh polusi udara beracun telah dilaporkan di rumah sakit hewan kota selama memburuknya udara setempat.
"Banyak hewan menderita karena krisis polusi udara di Delhi,” kata Koordinator Tanggap Darurat PETA India Neha Chaturvedi.
Studi menunjukkan, ketika terpapar udara yang tercemar dalam jangka waktu yang lama, hewan peliharaan yang tinggal di dalam rumah memiliki risiko tumor yang meningkat. Hal yang sama juga berlaku pada hewan liar yang tinggal di luar rumah, seperti monyet, kucing, dan anjing.
Sementara itu, hewan pekerja seperti lembu jantan, keledai, kuda, unta, dan spesies lainnya sangat berisiko terkena pengaruh polusi udara. Hal ini karena mereka berada di jalan sepanjang hari, menghirup udara yang tercemar dari kendaraan di sekitarnya.
Materi partikulat di udara telah dikaitkan dengan henti jantung pada hewan dan dokter hewan terkadang menghubungkan kematian itu dengan efek polusi udara. Berikut adalah beberapa tips dari People for Ethical Treatment of Animals (PETA) India untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan dan hewan pekerja:
Biarkan hewan peliharaan berada di dalam rumah
Tempatkan binatang peliharaan di dalam ruangan. Jika memungkinkan, tutup jendela dan pintu agar udara di dalam rumah tidak tercemar udara dari luar.
Gunakan saringan udara di rumah
Gunakan pembersih udara untuk menyaring udara di rumah untuk meminimalisir masuknya racun dari polusi udara.
Hindari jalan-jalan di luar ruangan terlalu lama
Hewan seperti anjing memang harus dibawa keluar ruangan untuk jalan-jalan dan olahraga, tetapi lebih baik jangan telalui lama membawanya di luar rumah. Hal ini agar hewan tidak terkena polusi udara terlalu lama.
Jaga agar hewan tetap terhidrasi
Pastikan hewan peliharaan meminum cukup air. Jangan lupa mengisi mangkuk minum mereka setiap saat.
Hindari makanan kering bagi hewan pekerja
Pakan konsentrat harus dibasahi untuk mengurangi inhalasi debu. Hal ini sangat penting bagi pakan jenis nosebag dan bagi hewan pekerja.
Tetap memerhatikan hewan liar di luar rumah
Awasi juga semua hewan yang ada di sekitarrumah. Pastikan mereka memiliki air dan tempat tinggal yang memadai. Jika menemukan seekor hewan dalam kesulitan, hubungi bantuan dan jangan meninggalkan hewan tesebut sebelum bantuan datang.
Perhatikan gejala
Hewan yang terkena dampak polusi udara dapat memperlihatkan gejala bernapas dengan mulut terbuka, muntah, atau kehilangan nafsu makan. Mereka juga bisa terserang batuk atau bersin yang tidak biasa atau berlebihan.
Di samping itu, polusi udara pun dapat membuat hewan mengalami pembengkakan atau radang mata, mulut, dan kulit. Ketika terserang penyakit akibat polusi udara, mereka bisa menampakkan sesuatu yang keluar dari mata atau hidungnya.
Hewan yang terdampak polusi udara akan terlihat lesu, cara berjalannya tidak terkoordinasi atau tidak mampu untuk berdiri, dan terdapat peningkatan air liur. Jika gejala-gejala tersebut segera hubungi pelayanan hewan terdekat.