REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Indonesia turut ambil bagian di Festival Pasifika di Western Spring, Auckland, Selandia Baru. Festival ini menyajikan pertunjukkan keberagaman budaya kawasan Pasifik seperti Samoa, Tonga, Kepulauan Cook, Fiji, Niue, Tahiti, Tokelau, Tuvalu, Kiribati dan Tangata Whenua.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia yang menghadirkan empat pemain angklung dari Ikreasindo Bandung berhasil mencuri perhatian. Keunikan suara angklung yang terdengar aneh bagi telinga warga Auckland, mengundang pengunjung melihat dari dekat stand Indonesia.
Empat pemain angklung tersebut memainkan lagu-lagu Sunda, seperti buncis, oray-orayan dan tokecang. Sesekali juga diinstrumenkan lagu nasional seperti bengawan solo, dan lagu barat sehingga mendapat sambutan dari pengunjung. Beberapa pengunjung bahkan mencoba memainkannya.
Tidak hanya angklung, Indonesia juga menghadirkan pakaian karnaval dengan tema burung dari Sanggar Amor Carnaval Malang.
Dua penari merak yaitu Yulia dan Okinawa juga menjadi serbuan pengunjung yang ingin ikut berfoto bersama. Termasuk Wali Kota Auckland Len Brown dan Konjen Amerika di Selandia Baru Melanie Higgins.
“Kostum yang sangat menarik dan indah,” kata Len Brown.
Sementara Melanie yang pernah bertugas selama tiga tahun di Indonesia mengatakan, Indonesia mempunyai banyak destinasi indah dan menarik sehingga layak menjadi tujuan wisata.