Ahad 11 Feb 2018 06:42 WIB

Pesta Cokelat Digelar di Garut Hari Ini

Ragam produk coklat berkualitas disajikan secara bebas oleh panitia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Cokelat. Ilustrasi
Foto: Reuters
Cokelat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sudah siapkan rencana liburan pada Ahad (10/2)? Kabupaten Garut bisa menjadi salah satu tujuan karena akan diadakan pesta makanan berbahan coklat disana atau choconatio.

Ragam produk coklat berkualitas disajikan secara bebas oleh panitia untuk dinikmati sepuas hati oleh seluruh pengunjung yang datang.

"Pokoknya selain makan cokelat sepuasnya, juga bisa cemong (colek) riang ria, silahkan Anda nikmati," kata CEO PT Tama Cokelat Indonesia sekaligus penggagas acara Choconation Kiki Gumelar dalam konperensi pers, Sabtu (10/2).

Ia mengatakan event ini sudah dilaksanakan kedua kalinya oleh perusahaan coklat asal Garut yang lebih terkenal dengan brand chocodot tersebut. Untuk pesta coklat tahun ini, empat artis ibukota asal Garut yakni Diky Chandra, Ferry Maryadi, Rani Permata dan Deswita Maharani hadir untuk menghibur sekitar dua ribu peserta yang diprediksi hadir.

"Nanti ada acara langsung disuapi sama kang Diky, kang Ferry teh Rani dan Deswita," ujarnya.

Ia menyiapkan total sekitar satu ton coklat siap santap guna menyemarakan acara pesta coklat itu. Para pengunjung diminta menggunakan pakaian berwarna kuning untuk menandai bersedia dicoret pakai coklat.

"Pokoknya yang pakai kaus kuning maka halal dicoreng coklat, kalau yang tidak pakai kuning harus ditanya dulu rela nggak dikenakan coklat di tubuhnya," ucapnya.

Rangkaian pesta coklat akan dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Untuk mengikuti pesta coklat, pengunjung hanya dipatok bayaran 10 ribu rupiah. Panitia menyediakan seribu tiket dalam acara itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement