Selasa 26 Jun 2018 18:25 WIB

Saudi Kembangkan Museum Nasional

Museum Nasional Saudi akan menjadi museum terbesar, termodern, dan termaju.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Museum Nasional Arab Saudi
Foto: Exploring Tourism.
Museum Nasional Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi (SCTH) sedang mengembangkan Museum Nasional untuk mengembalikan kemegahannya. Presiden SCTH Pangeran Sultan bin Salman mengeluarkan keputusan untuk membentuk dewan atau komite pengawas perluasan dan pengembangan Museum Nasional di Riyadh.

Hal ini disampaikan Juru bicara SCTH, Majed Alshadeed kepada Arab News. Komite tersebut meninjau rencana induk untuk perluasan museum agar menjadi museum terbesar, paling modern dan maju di dunia.

"Komite segera dibentuk, yang akan mengawasi program pengembangan museum," katanya.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa komisi bekerja untuk membawa perkembangan yang komprehensif untuk Museum Nasional. Mereka juga diminta membangun sistem canggih museum regional dan khusus dibawah Program Kustodian Dua Masjid Suci untuk pelestarian warisan budaya Kerajaan.

Ini menunjukkan bahwa Museum Nasional menerima perhatian khusus dari Raja Salman. Pembangunannya ketika ia adalah gubernur wilayah Riyadh dan didirikan sebagai salah satu museum paling penting di dunia Arab.

Museum diresmikan oleh almarhum Raja Fahd dalam pembukaan Pusat Sejarah King Abdul Aziz untuk menandai peringatan ke-100 pendirian Kerajaan modern oleh almarhum Raja Abdul Aziz.

"Oleh karena itu, paling tidak yang dapat kita lakukan hari ini setelah bertahun-tahun adalah untuk mengembalikan pesona dan kemegahan tempat penting ini, sebagai hadiah kepada Raja Salman dalam kesetiaan untuk mendirikan museum ini dalam waktu singkat dan dengan standar arsitektur yang unik," kata dia.

Perluasan dan pengembangan museum ini bekerja sama dengan Otoritas Pengembangan Arriyadh (ADA) dan dalam kemitraan penting dengan Riyadh Gov. Pangeran Faisal bin Bandar. Ini akan menjadi proyek perintis untuk menciptakan kembali pameran museum.

Tujuan SCTH di belakang ekspansi adalah meningkatkan minat pengunjung. Selain itu, pengembangan dan perluasan Museum Nasional juga menciptakan sebuah oase perkotaan di jantung kota yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Museum juga menarik peluang investasi yang mendukung tatanan perkotaan di kawasan tersebut. Ia akan menyediakan ruang pameran dan area interaksi terpadu dengan pameran museum yang canggih.

Pengembangan Museum Nasional termasuk pendirian hotel bintang empat, ruang pameran baru, ruang makan, stadion dan area khusus untuk berbagai kegiatan. Proyek-proyek konstruksi baru disertai dengan modernisasi lengkap dari isi ruang.

Selain itu, ada penambahan teknik tampilan interaktif, alokasi ruang untuk anak-anak yang menyederhanakan keberlanjutan budaya yang kaya dari berbagai provinsi di Kerajaan dan program komprehensif untuk pengembangan sumber daya manusia dan teknik manajemen.

Pangeran mengatakan tujuan ini akan dicapai dengan menarik pemuda Saudi, laki-laki dan perempuan berkualitas, dan dengan memberi mereka program pelatihan intensif bekerjasama dengan museum internasional yang terkait dengan SCTH.

Museum yang akan memberikan pelatihan kepada pemuda Saudi termasuk Museum Metropolitan, New York, Smithsonian Institute dan Washington Museum Series, Museum Louvre di Paris, British Museum di London, dan museum internasional utama lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement