REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Indahnya pemandangan serta deburan ombak di seluruh pantai di Bantul seakan merayu setiap wisatawan bermain air di bibir pantai. Namun, Dinas Pariwisata Bantul mengimbau wisatawan tak melakukannya.
“Imbauan ini berlaku untuk semua obyek wisata pantai yang ada di Bantul,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, Rabu (4/7).
Imbauan ini ditekankan mengingat karakter pantai dan ombak pantai selatan yang relatif membahayakan keselamatan wisatawan. Seperti di Parangtritis, meski pantai itu memiliki pasir hitam yang lembut, namun terdapat zona palung yang berpotensi membuat orang terjebak dalam palung saat terseret ombak.
Dinas Pariwisata Bantul pun melakukan langkah strategis untuk menekan angka kecelakaan di bibir pantai. “Rencana kami akan menampilkan karakter ombak di laut selatan pada aplikasi Jelajah Bantul dan web pariwisata. Informasi itu sekaligus menegaskan laut selatan tidak cocok untuk mandi di laut,” ucapnya.
Langkah itu dilakukan demi meningkatkan kesadaran wisatawan agar dapat melakukan kegiatan wisata dengan aman. Kwintarto pun menilai, sebenarnya keindahan pantai di Bantul tak harus dinikmati dengan bermain air di bibir pantai.
Wisatawan bisa memanjakan mata dengan panorama pantai di Bantul dan menikmati semilir angin. Ia pun berharap, dengan begitu wisatawan dapat menikmati liburan di Bantul dengan tetap memperhatikan keselamatan. Harapan ini pun benar-benar ia tekankan mengingat akhir pekan lalu sempat terdapat dua wisatawan hanyut karena terseret ombak di Pantai Parangtritis.
Satu korban diantaranya telah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Senin (2/7). Sedangkan satu korban belum ditemukan. Komandan Search and Rescue (SAR) Bantul Arief Nugraha mengatakan hingga Rabu (4/7) sore, tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap satu korban lainnya.
“Meski kami tak mengalami kendala dalam melakukan proses pencarian, namun hingga saat ini hasilnya masih nihil,” kata Arief.