REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pawai obor yang digelar warga Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dalam menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo, pada Senin (10/9) malam.
Camat Sukapura Yulius Christian dan Kepala Desa Sukapura Budi Cahyono serta Kyai Mahsar sebagai ulama setempat secara simbolis menyulutkan api obor besar melalui sumbu yang terbuat dari serabut kelapa, yang disaksikan para peserta pawai obor, dan dilanjutkan dengan atraksi api oleh perangkat Desa Sukapura.
"Momentum perayaan tahun baru Islam 1 Muharam itu juga menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke Gunung Bromo," kata Camat Sukapura Yulius Christian di Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (11/9).
Menurutnya pawai obor yang digelar pihak muspika bersinergi dengan seluruh desa di Kecamatan Sukapura itu cukup menarik perhatian wisatawan asing yang mengunjungi Gunung Bromo, bahkan ada yang langsung ikut membaur sebagai peserta pawai obor. "Selain itu, momentum tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat di lereng Gunung Bromo saling menghargai dan memiliki nilai gotong royong yang kuat," tuturnya.
Ia mengatakan kepercayaaan yang dianut masyarakat di Kecamatan Sukapura cukup beragam, namun kerukunan antar-umat beragama selalu terjalin dengan baik di wilayah setempat.
Pemerintah Kecamatan Sukapura bersinergi dengan pemerintahan desa se-Kecamatan Sukapura menyelenggarakan pawai obor dan atraksi obor yang diawali di tempat peristirahatan (rest area) Kecamatan Sukapura.
"Pawai obor dalam rangka memperingati Tahun baru Islam yang bertema Padang Ati itu dilaksanakan untuk mengisi tahun baru dengan kegiatan positif dan meninggalkan kebiasaan buruk setiap perayaan tersebut," kata Kepala Desa Sukapura Budi Cahyono.
Masyarakat Sukapura khususnya generasi muda antusias mengikuti pawai obor tersebut dan perayaan tahun ini dikemas lebih meriah dibandingkan tahun-tahun yang lalu, kemudian arak-arakan ribuan peserta pawai obor diiringi dengan lantunan salawat Nabi Muhammad SAW di sepanjang perjalanan.
Penyulutan api obor besar yang terbuat dari rangkaian bambu dengan ketinggian 10 meter dikelilingi dengan serabut kelapa sebagai sumber jalannya api hingga menjalar menuju obor yang berada di puncaknya menjadi tontonan yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berada di lereng Gunung Bromo.