Kamis 15 Nov 2018 20:21 WIB

Menutup Tahun dengan Pertunjukan Sirkus di GBK

Oriental Circus tidak melibatkan satwa di sepanjang pertunjukannya kali ini.

Rep: MGROL 115/ Red: Indira Rezkisari
Pemain sirkus bersama gajah terlatih menunjukan kebolehannya pada pertunjukan Circus Oriental Indonesia di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/6).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pemain sirkus bersama gajah terlatih menunjukan kebolehannya pada pertunjukan Circus Oriental Indonesia di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertunjukan sirkus merupakan hiburan yang digemari keluarga. Salah penampil sirkus yang populer adalah Oriental Circus Indonesia.

Pada tahun 1967 Oriental Circus Indonesia pertama kali menyuguhkan pertunjukan besar yang menampilkan aksi akrobatik, badut, dan bintang terlatih. Untuk memperingati hari jadinya yang ke-50, Oriental Circus Indonesia akan mengusung pertunjukan The Great 50 Show.

Oriental Circus juga berani tampil beda. Bila umumnya sirkus sering kali memakai satwa di pertunjukannya, berbeda dengan acara sirkus yang satu ini. Oriental Circus tidak melibatkan satwa di pertunjukannya.

"Bisa di bilang ini tren, bahwa sirkus bisa berjalan, menarik, indah dan tetap diminati tanpa membawa satwa di pertunjukan sirkus ini. Konsep baru memang di Asia namun di Eropa sudah berjalan dan sukses menggunakan konsep ini," ungkap Managing Director Ananta Harsa Group (AHG), Hans Manansang, Kamis (15/11).

Musik di pertunjukan ini akan ditangani oleh Nikita dompas, gitaris dan juga produser atau music arranger yang bekerja sama dengan dengan Andien dan Tomorrow people Ensamble. Nikita Dompas baru pertama kali menggarap musik untuk sirkus.

"Pertama kali ketemu lima bulan yang lalu dengan Pak Hans, beliau menjelaskan konsep sirkus ini dan saya ditanya pernah menggarap sirkus sebelumnya dan saya bilang belum pernah sama sekali," kata Nikita. Ia lalu menganggap mengerjakan musik untuk pertunjukan sirkus akan membantunya naik kelas sebagai musisi.

Acara sirkus yang bernuansa tradisional modern ini akan dijadwalkan tampil pada 14 Desember 2018 hingga 20 Januari 2019 di Gelora Bung Karno. Setelahnya akan dijadwalkan lagi tampil di beberapa kota lain seperti Jawa dan Bali selama sekitar satu tahun.

Gelora Bung Karno menjadi pilihan karena menjadi salah satu ikon utama di Jakarta. Sebenarnya ternyata cukup sulit bagi Oriental Circus mencari tempat yang bagus di Jakarta. Gelora Bung Karno atau GBK dipilih karena akses yang mudah dari segala penjuru Jakarta.

The Great 50 Show akan mengangkat kisah nyata dalam pertunjukan selama dua jam dengan interval 20 menit. Pertunjukan dikemas dengan adegan lucu dan tidak menyeramkan, namun tidak terlalu simpel untuk anak-anak. Hans mengatakan pertunjukan didukung dengan tata cahaya yang bisa memukau segala usia.

The Great 50 Show mengusung kisah perjalanan seorang laki-laki muda bernama Noah. Ia merupakan pekerja serabutan, hingga akhirnya Noah jatuh cinta dengan kelompok sirkus dan ikut serta menjadi anggota sirkus tersebut. Tapi, perjalanannya tidak mulus sebab harus berhadapan dengan musuh yang berwujud harimau.

Tiket masuk sirkus dihargai dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu per orang. Penjualan tiket dimulai pada tanggal 1 Desember 2018 di www.thegreat50show.com.

Penonton disarankan datang lebih awal dari jam pertunjukan, karena gerbang menuju Carnival Tent akan banyak menghadirkan banyak penjaja makanan dan minuman. Tersedia pula stan suvenir dan studio akrobatik yang dibuka satu jam sebelum pertunjukan dimulai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement