REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kereta api (KA) Argo Cheribon (GoCher) resmi menggantikan tiga nama KA yakni KA Argo Jati, KA Cirebon Ekspres, dan KA Tegal Bahari pada Jumat (16/8). PT KAI Daop 3 Cirebon menyatakan ada nilai sejarah di balik nama tersebut.
"Penggunaan nama Argo Cheribon ini merujuk pada nama Stasiun Cheribon saat pertama kali diresmikan pada 1912," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Kuswardoyo, Jumat (16/8).
Kuswardoyo menyatakan keberadaan stasiun Cheribon kala itu menjadi awal keberadaan perkeretaapian di Kota Cirebon. Penggunaan nama Stasiun Cheribon pada nama KA Argo Cheribon itu merupakan bukti bahwa KAI sangat peduli untuk mengenalkan sejarah kepada masyarakat.
Tak hanya itu, bangunan stasiun yang kini bernama Stasiun Cirebon itu tetap dirawat, dijaga, dan dipertahankan keasliannya sebagai bangunan warisan sejarah. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus melindungi keberadaan warisan sejarah perkeretapiaan yang ada.
Kuswardoyo menambahkan KA Argo Cheribon adalah inovasi pelayanan untuk memudahkan masyarakat berkereta, meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas angkut, serta memberikan pelayanan yang lebih baik. Tak hanya bagi warga Cirebon, namun juga Tegal, Indramayu, dan daerah-daerah di sekitarnya.
KA Argo Cheribon itu melayani pengguna jasa untuk relasi Cirebon-Gambir (PP) dan Tegal–Cirebon-Gambir (PP) dalam satu hari sebanyak 16 perjalanan. Dari 16 perjalanan itu, 14 di antaranya merupakan perjalanan reguler dan dua perjalanan fakultatif.
"KA Argo Cheribon memberikan kualitas layanan kelas argo dengan harga terjangkau,’’ tandas Kuswardoyo.