Ahad 18 Aug 2019 21:16 WIB

Puntung Rokok Dominasi Sampah di Kawasan Pantai Lombok

Puntung rokok berserakan terutama di daerah wisata.

Wisatawan mancanegara mulai kembali datang ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada Kamis (6/9).
Foto: Kogasgabpad
Wisatawan mancanegara mulai kembali datang ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada Kamis (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GILI TRAWANGAN -- Pendiri komunitas penyelam Divers Clean Action (DCA) Swietenia Puspa Lestari mengatakan, puntung rokok mendominasi sampah di kawasan pantai di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB. Puntung rokok berserakan terutama di daerah wisata.

"Biasanya sampah yang paling banyak di kawasan pantai itu puntung rokok, dan itu terbukti saat kami membersihkan pantai hanya beberapa meter persegi luasnya tapi terdapat 15 puntung rokok," ujar Switenia di Gili Trawangan, Ahad (18/8).

Dia menjelaskan, puntung rokok masih banyak berserakan di kawasan pantai terutama daerah wisata, meskipun kawasan itu dibersihkan oleh pihak pengelola hotel maupun resort. Puntung rokok termasuk ke dalam kategori sampah anorganik yang tidak bisa terurai dalam waktu dekat, bahkan menurut dia, sampah itu termasuk dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

"Hal ini yang tidak disadari oleh masyarakat maupun turis," tambah dia.

Sedangkan untuk kawasan bawah laut, sampah yang mendominasi yakni plastik sekali pakai. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya di perairan Kepulauan Seribu.

"Berdasarkan riset kami, persentasenya mencapai 63 persen. Plastik sekali pakai termasuk kantong plastik, botol kemasan, paling banyak terdapat di kawasan itu," katanya.

Dia berharap, kesadaran masyarakat menjaga lingkungan dapat terus tumbuh sehingga volume sampah bisa dikurangi. Tradisi membawa botol minum dan wadah makanan juga diharapkannya dapat terus tumbuh, sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement