Selasa 19 Jan 2016 08:35 WIB

Pecinta Kucing Lebih Cerdas dari Pecinta Anjing, Benarkah?

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Memiliki hewan peliharaan membantu menjaga kesehatan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Memiliki hewan peliharaan membantu menjaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru membuktikan adanya perbedaan kuantitatif antara preferensi masyarakat terhadap hewan peliharaan. Studi itu menunjukkan bahwa para pecinta kucing lebih cerdas daripada para pecinta anjing.

Dalam pertemuan tahunan Association for Psychological Science, peneliti dan profesor dari Universitas Carroll Denise Guastello menyebutkan, tak hanya kepribadian yang berbeda antara pencinta kucing dan anjing. Ada pula perbedaan dalam hal kecintaan terhadap lingkungan serta tingkat kecerdasan.

"Pecinta anjing lebih energik dan hidup, karena mereka kerap berinteraksi dengan dunia luar, berbicara dengan orang-orang, membawa anjing mereka berjalan-jalan," kata Guastello.

Sementara, pecinta kucing lebih introvert, sensitif, dan mungkin kerap berada di rumah membaca buku karena kucing tidak perlu dibawa pergi ke luar untuk berjalan-jalan. Sensitivitas dan introversi tersebut mungkin karena kucing memiliki 300 juta neuron, sedangkan anjing memiliki kira-kira setengah dari itu, Live Science melaporkan.

Kucing tak hanya memiliki rasa penasaran tinggi, tapi juga pengetahuan dan rasa yang tajam untuk menggunakannya. Karakternya cenderung misterius, cerdas, dan dari waktu ke waktu memperbaiki kemampuan komunikasi dengan manusia.

(baca: Berbagi Kasur dengan Hewan Perbaiki Kualitas Tidur)

Misalnya, saat kucing membujuk pemiliknya untuk memberi makan mereka ketika mereka lapar, atau saat terganggu dari tidurnya di pagi hari. Sedangkan, anjing cenderung mengikuti isyarat pemiliknya.

Walaupun benar bahwa anjing memiliki kemampuan untuk mengendus obat serta mendeteksi kanker dan penyakit lainnya, kucing juga menunjukkan vokalisasi lebih ekspresif dan canggih. Kucing liar diketahui dapat memanipulasi penyergapan untuk keuntungan dengan memiliki kemampuan untuk menirukan suara mangsa.

Selanjutnya, anjing jauh lebih tergantung pada pemiliknya dibandingkan kucing, akibat proses evolusi 20.000 tahun sebelum kucing, dan terkenal patuh karena itu. Kucing, sementara itu, lebih seperti pemiliknya: ikon kemerdekaan dan otonomi, yang merupakan wujud kecerdasan dan kesuksesan.

Bagaimanapun juga, apakah Anda pecinta kucing maupun anjing, dalam dunia nyata persoalan intelegensia tak lagi signifikan. Terdapat satu generalisasi tak terbantahkan yang lebih penting, yakni menilai hati manusia dari caranya memperlakukan hewan dengan kasih sayang, dikutip dari Life Hack, Selasa (19/1).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement