REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sepatu Bata Tbk menyiapkan 4 juta pasang sepatu untuk menghadapi musim lebaran 2016. Di musim lebaran, selain baju, sepatu juga merupakan barang konsumsi yang paling banyak diburu.
Presiden Direktur Sepatu Bata, Imran Malik mengatakan, high season seperti perayaan Hari Raya Lebaran serta Tahun Ajaran Baru yang ada di depan mata merupakan pendongkrak tingkat penjualan sepatu Bata.
"Di tahun 2015, penjualan sepatu tumbuh 1,2 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Imran dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6).
Meski persaingan di produk yang sama dikatakannya cukup ketat, Imran optimistis produk miliknya tetap menjadi buruan masyarakat. Sepatu Bata dikatakannya memiliki konsep sepatu untuk keluarga. Tidak hanya untuk anak, remaja, tapi juga orang tua.
"Harganya menarik, kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan serta harga pasar. Tidak ketinggalan produknya yang nyaman, awet dan sesuai dengan tren masa kini," ujar Imran.
Terkait kesediaan produk, Imran mengatakan pihaknya telah mempersiapkan diri dengan melakukan over produksi di pabrik seluas 4,2 hektare di Karawang. Pabrik dengan total SDM hampir 800 orang ini mampu memproduksi 25.000 pasang sepatu setiap harinya.
"Kami over produksi berupa enam hari kerja dan penambahan dua jam setiap hari. Itu kami lakukan 10 pekan yang lalu. Sehingga saat ini produk sudah ada di toko semua," kata Imran.
Pabrik ini memproduksi berbagai macam alas kaki Pria, Wanita & Anak: Cemented Open (Sendal Pria & Wanita), Cemented Closed (Sepatu Pria dan Wanita), Plastic Sandals, School Shoes (Sepatu Sekolah).
"Hasil produksi kami juga tidak hanya untuk pasar lokal melainkan juga di ekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kenya, Afrika Selatan, Zambia, Kolombia, Meksiko dan lain sebagainya," ujarnya.
Koleksi Bata sendiri semakin lengkap, dimana per Januari 2016 ini BATA mendapatkan hak eksklusif sebagai distributor Naturalizer, merek sepatu asal Amerika yang sudah ada di sana sejak 1931.