REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru mengungkapkan dampak positif bagi kesehatan di balik hubungan yang dekat dengan orang tua. Dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa kedekatan dengan keluarga dapat menurunkan tingkat kematian.
Dibandingkan dengan orang dewasa yang berada dekat dengan teman-teman, penelitian yang dipimpin oleh James Iveniuk ini menunjukkan bahwa orang dewasa yang dekat dengan keluarga memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami kematian dini. Hal yang sama juga berlaku pada orang tua yang memiliki kemungkinan hidup lebih lama jika mereka berada dekat dengan keluarga.
"Kami menemukan bahwa individu yang dewasa yang memiliki lebih banyak keluarga dalam jaringan, seperti halnya orang tua yang dekat dengan keluarga mereka, memiliki kemungkjnan lebih kecil untuk mati," jelas peneliti yang berasal dari University of Toronto's Dalla Lana School of Public Health ini.
Iveniuk dan tim mengatakan orang tua atau dewasa yang memiliki hubungan sangat dekat dengan anggota keluarga memiliki rata-rata risiko kematian sebesar enam persen untuk lima tahun ke depan. Sedangkan orang tua atau dewasa dengan hubungan yang tidak terlalu dekat dengan keluarga memiliki risiko tingkat kematian rata-rata sebesar 14 persen dalam jangka waktu yang sama.
(baca: Sekolah Sehari Penuh Kurangi Waktu Anak dengan Keluarga)
Di samping itu, tim peneliti juga menemukan bahwa jumlah anggota keluarga juga turut mempengaruhi risiko tingkat kematian tersebut. Peserta penelitian yang menuliskan lebih banyak daftar anggota keluarga, terang Iveniuk, juga memiliki kemungkinan kematian yang lebih rendah dibandingkan peserta penelitian yang menuliskan lebih sedikit daftar anggota keluarga saat proses penelitian.
"Terlepas dari kadar emosional dalam sebuah hubungan memiliki hubungan sosial dengan orang lain dapat memiliki banyak manfaat bagi umur panjang," lanjut Iveniuk seperti dilansir Indian Express.
Iveniuk menekankan bahwa hasil penelitian tersebut hanya menekankan hubungan keluarga dengan umur panjang. Hasil yang berbeda, lanjut Iveniuk, ditemukan dalam hubungan pertemanan dengan risiko tingkat kematian.
"Tidak ada asosiasi yang ditemukan untuk kedekatan dengan teman-teman," kata Iveniuk terkait hasil pnelitian yang dipresentasikan dalam 111th Annual Meeting of the American Sociological Association (ASA) di Seattle, Washington, ini.