REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) aktif memberikan pelatihan kepada para pelaku wisata Muslim ke berbagai negara atau rute. “Educational trip tersebut kami berikan kepada tour leader, tour planner, tour consultant, dan pemilik travel,” kata Ketua IITCF Priyadi Abadi kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Priyadi menambahkan, educational trip tersebut bertujuan agar para pelaku wisata Muslim mengerti besarnya potensi wisata Muslim dunia, sehingga mereka mampu memaksimalkan kesempatan tersebut. “Selama ini para pelaku wisata Muslim terlena hanya menangani umrah dan haji. Padahal potensi wisata Muslim ke berbagai negara atau rute luar biasa, dan selama ini wisata Muslim tersebut lebih banyak digarap oleh perusahaan-perusahaan travel umum,” tutur Priyadi.
Priyadi menyebutkan, IITCF telah mengadakan educational trip ke Eropa Barat pada Februari 2016, dan Juli-Agustus 2016. Setelah itu, rute Taiwan pada November 2016. Berikutnya, rute Turki pada November-Desember 2016. “Kami juga akan melakukan educational trip ke Eropa Barat pada Januari 2017, ke Balkan pada 1-13 Maret 2017, dan West Coast (USA) Muslim Educational Trip pada 4-15 April 2017,” ujarnya.
Priyadi menambahkan, Balkan Muslim Educational Trip akan mengunjungi sembilan kota terkenal dan bersejarah di negara-negara Balkan, yakni Vienna, Bratislava, Bled, Zagreb, Split, Sarajevo, Dubrovnik, Budva dan Tirana.
“Yang sangat menarik, para peserta Balkan Muslim Educational Trip akan didampingi oleh narasumber sastrawan, budayawan dan ketua Komisi Budaya MUI Pusat Habiburrahman El Shirazy. Keberadaan alumnus Al Azhar University Kairo tersebut merupakan kesempatan berharga bagi para peserta untuk menimba ilmu sebanyak mungkin mengenai wisata Muslim di wilayah Balkan,” paparnya.
Priyadi menjelaskan, Balkan Muslim Educational Trip tersebut akan dibagi menjadi dua kelompok. “Pertama educational trip yang ditujukan khusus untuk tour leader, tour planner, tour consultant, dan pemilik travel. Kedua, trip umum yang terbuka untuk Muslim traveller (wisatawan Muslim) dari Indonesia,” papar Priyadi Abadi.