Ahad 04 Dec 2016 16:49 WIB

Usia Cantik Menurut Pengusaha Sukses Hanifa Ambadar

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Hanifa Ambadar
Foto: C34
Hanifa Ambadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha sukses Hanifa Ambadar memaknai pertambahan usia sebagai sebuah hak istimewa. Perempuan 36 tahun yang menjabat sebagai CEO Female Daily Network itu mengatakan, menjadi tua bukan hal yang harus ditakutkan.

"Justru saya tidak ingin kembali ke usia 20-an karena merasa saat inilah di mana semua aspek hidup saya menjadi lebih baik," tutur Hanifa dalam sesi bincang santai kampanye #UsiaCantik oleh L'Oreal Paris Skin Expert di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ibu dua anak itu mengatakan, hak istimewa menjalani proses pendewasaan harus digunakan dengan hidup yang sehidup-hidupnya. Itulah yang disebut usia cantik, di mana setiap orang tahu apa yang diinginkan dan berusaha menjadi sosok yang lebih baik setiap hari.

Pada usianya yang sekarang, Hanifa merasa semakin nyaman dalam setiap proses yang ia lalui dan menghargai apa yang dimiliki. Tekanan dan tantangan dalam proses tersebut memang kian bertambah, tapi Hanifa pun semakin berani mengambil risiko untuk keluar dari zona nyaman.

Perempuan yang menamatkan pendidikan S2 di Maryville University, AS, itu mencontohkan salah satu keputusan penting dalam hidupnya. Lebih dari 10 tahun silam, ia bersama suami dan anak-anak telah hidup nyaman di AS, seakan menjalani hidup dalam impian Amerika.

Namun, rutinitas monoton membuat keduanya tergerak kembali ke Indonesia untuk melakukan lebih banyak hal bermanfaat. Itu pula yang membuat Hanifa mengembangkan jaringan media daring Female Daily sejak 2005 yang ditujukan untuk para ibu yang bekerja.

"Harus berani keluar dari zona nyaman untuk berkembang, di mana pun semua orang bisa membuat cerita usia cantik dengan cara menerima diri dan melakukan hal progresif," kata penerima penghargaan Indonesia Digital Women Award itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement