REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- TOMAS atau Towel Keramas Ergonomis merupakan produk karya mahasiswa UGM yang cukup stylish. Di bawah bimbingan dosen Intansari Nurjannah, Afriana Crusita Sari (Fakultas Kedokteran), Aprilia Trisnawati (Fakultas Kedokteran), Echsan Tri Yulianto (Teknik), dan Luthfi Akbar Alfiansyah (Vokasi), berhasil meloloskan produk tersebut ke dalam program PKM tahun ini.
Aprilia menuturkan inovasi TOMAS muncul dari permasalahan yang sedang berkembang di rumah sakit. Khususnya pada pasien bedrest ketika keramas (hair care). Pasien bedrest sendiri memiliki keterbatasan dalam gerak untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Terutama berupa perawatan diri (self care) seperti feeding, bathing, toileting, grooming dan hair care. "Nah, hair care ini adalah perawatan rambut berupa aktivitas keramas dan merawat serta menata rambut," kata Aprilia.
Dalam praktiknya, keramas dirasa kurang nyaman bagi pasien bedrest karena proses hair care dilakukan di tempat tidur. Bantal pun menjadi basah karena terkena sisa air yang masih terserap dalam rambut setelah dikeramas.
Karena itu terdapat kesulitan dalam proses pengeringan rambut sehingga membutuhkan waktu lama. Maka itu Handuk khusus untuk keramas yang ergonomis sangat dibutuhkan oleh pasien bedrest. "Kondisi ini membuat kami mengembangkan sebuah program inovasi yaitu Tomas; Towel Keramas Ergonomis dan Stylish tersebut," kata Aprilia.
Tomas sendiri dibuat dari bahan microfiber yang dapat menyerap air enam sampai tujuh kali lebih banyak, menangkap mikroba atau kotoran, serta memiliki material yang halus, lembut dan tipis. Sehingga nyaman saat dipakai oleh pasien yang melakukan hair care. Sifat ergonomis dari Tomas bisa dilihat dari segi bentuknya yang sangat mudah digunakan, nyaman serta stylish.
Namun, TOMAS tidak hanya dapat digunakan pada pasien bedrest, siapapun pun bisa menggunakan TOMAS. Keberadaan TOMAS diharapkan dapat meningkatkan kualitas self care dan kenyamanan masyarakat maupun pasien.