Sabtu 08 Dec 2018 00:03 WIB

ICEE Indonesia 2018 Resmi Dibuka

ICEE merupakan pameran produk elektronik dari produsen negara Cina

Pembukaan pameran ICEE
Foto: ist
Pembukaan pameran ICEE

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ICEE Indonesia 2018 resmi dibuka pada Jumat (7/12). Pameran elektronik konsumen terbesar di Indonesia ini merupakan platform B2B, yang menjembatani produsen-produsen elektronik dari negara Tirai Bambu dengan buyer potensial di Indonesia.

Meski menjadi wadah bagi usaha lokal, expo yang akan berlangsung hingga Ahad (9/12) ini memiliki sebuah misi kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di wilayah Asia Tenggara.

Hassen dari ICBC dalam sambutanya di acara pembukaan mengatakan, bahwa ICEE Indonesia merupakan sokongan nyata dalam mendukung program pemerintah RI untuk menghidupkan roda perekonomian dan industri kreatif. Termasuk mempersiapkan bangsa dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

"Selain itu juga untuk mendorong minat pengusaha luar agar merelokasi pabrik dan produknya ke Indonesia sehingga tercipta keuntungan bagi kedua belah pihak," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12).

Hasil akhir dari kerja sama ini diharapkan dapat menelurkan produk-produk dengan tren dan inovasi teknologi terbaru yang nantinya juga dapat diekspor ke negara lain. Model ini dibuat untuk menjawab tantangan perdagangan internasional, terutama perang dagang antara China dan AS.

ICEE Indonesia juga merupakan salah satu medium dalam memperkuat kerjasama diantara Indonesia dan RRT disektor investasi, perdagangan dan lain-lain.

Acara digelar di Jakarta Convention Center Hall A & B ini terbuka untuk umum dan gratis. Dihadiri oleh 175 eksibitor yang menampilkan beragam produk mulai dari peralatan komunikasi, komputer (software & hardware), gaming & pendukungnya, IT & wireless, drone, teknologi pintar, komponen listrik dan banyak lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement