Rabu 07 Sep 2011 09:36 WIB

Idap Islamophobia, Warga Tennessee Tolak Pembangunan Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, TENNESSEE - Kota Murfreesboro di negara bagian Tennessee yang biasanya sepi ini, tiba-tiba muncul dalam kancah pemberitaan nasional. Sebabnya, sebagian warga menolak pembangunan masjid dan Islamic Center di pinggiran kota.

Kevin Fischer, pencetus gugatan ini khawatir, pembangunan Islamic Center akan membuat semakin banyak warga Muslim datang ke kotanya.

"Kami sebetulnya merupakan komunitas yang penuh kasih. Tapi, pertanyaannya kini apakah ini akan menjadi sesuatu yang akan mengubah komunitas ini secara radikal? Anda lihat Dearborn di Michigan, dan saya tidak ingin komunitas saya menjadi seperti itu," ujar Fischer,

merujuk pada sebuah kota yang merupakan salah satu kantong imigran Muslim di Amerika. Beberapa perempuan berkerudung bercakap-cakap di sebuah taman di Murfreesboro, Tennessee. Pembangunan masjid di kota kecil ini walaupun telah disetujui, masih mengundang protes dari sebagian warga.

Sebetulnya, pejabat setempat telah menyetujui pembangunan Islamic Center ini lebih dari setahun yang lalu. Penolakan baru menguat setelah adanya kontroversi nasional menyangkut pembangunan Islamic Center dekat lokasi serangan 11 September di New York.

Tidak semua warga Mulfreesboro setuju dengan sentimen anti-Islam di kota mereka. Di gereja Blackman United Methodist, sekelompok warga dari berbagai latar belakang agama berkumpul untuk menunjukkan solidaritas.

Menurut Pendeta Lucinda Nelson, penolakan warga antara lain bersumber dari rasa takut akan perubahan. Seorang demostran dengan papannya yang bertuliskan 'Islamofobia adalah rasa takut akan perdamaian,' berdiri di depan gedung pemerintah kota New York, September tahun silam.

"Mereka lihat sekeliling mereka, dunia berubah. Mereka melihat seorang presiden yang tidak mirip dengan mereka, dan mereka takut cara hidup mereka, agama mereka, sistem kepercayaan mereka akan terkikis entah bagaimana," ujar Nelson.

Pemuka agama Islam mencatat, memang sentimen anti-Islam seringkali tidak berawal dari umat beragama sendiri. Bahkan umat lintasagama sering bersatu untuk menolak sentimen anti-agama minoritas.

"Ketika pendeta di Florida (Terry Jones) membakar kitab suci Alquran di Florida, gereja-gereja di New York justru sibuk membagikan Alquran kepada publik untuk mendinginkan suasana," ujar Shamsi Ali, salah satu pemuka agama Islam yang cukup aktif dalam berbagai aktivitas lintasagama di wilayahnya.

Survei terbaru oleh Opinion Research Corps menunjukkan bahwa mayoritas responden, sekitar 69 persen, menyatakan tak keberatan bila umat Islam mendirikan masjid di dekat rumah mereka.

sumber : Voanews.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement