Sabtu 13 Jun 2015 22:38 WIB

Orientasi Penyadaran Dinilai Jauh Lebih Baik dari Sweeping

Rep: C83/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Massa Hizbut Tahrir Indonesai (HTI) menggelar pawai dan Tahrib Ramadhan di Jalan Thamrin, Jakarta, Sabtu (13/6).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Massa Hizbut Tahrir Indonesai (HTI) menggelar pawai dan Tahrib Ramadhan di Jalan Thamrin, Jakarta, Sabtu (13/6).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memastikan tidak akan melakukan sweeping pada restoran ataupun tempat hiburan menjelang bulan ramadhan. Ketua DPD 2 HTI Jakarta, Syaifuddin Zuhri mengatakan dakwah yang diusung HTI yakni dakwah melalui pikiran atau nasehat.

"Nggak ada (sweeping). Kita tidak lakukan itu. Tapi dakwah fikriah. Orientasi kita penyadaran," ujar Syaifuddin Zuhri saat ditemui usai mengadakan pawai tarbih ramadhan di kawasan patung kuda Jakarta, Sabtu (13/6).

Ia menjelaskan, dakwah yang diusung oleh HTI bukanlah dakwah yang menggunakan fisik melainkan dakwah fikriah.  Selain memberikan nasihat. HTI juga memberikan penjelasan melalui media informasi yang HTI miliki.

Namun, ia memastikan HTI tetap menolak segala bentuk macam kemaksiatan. Bukan hanya di bukan ramadhan saja melainkan di bulan lainnya. Untuk itu, HTI menuntut pemerintah agar menerapkah hukum yang jelas terkait hal tersebut. Ini dikarenakan, umat islam di Indonesia merupakan mayoritas.

Adapun terkait tempat makan yang buka di siang hari saat bulan puasa, ia mengaku tidak mempermasalahkannya. Hanya saja, sebaiknya tempat makan tersebut ditutup sebagai bentuk penghormatan kepada umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.  

Sementara itu, juru bicara HTI Ismail Yusanto mengimbau agar seluruh tempat hiburan yang lazim digunakan kemaksiatan harus ditutup. Demikian pula semua perbuatan maksiat seperti korupsi, perzinahan, kedzaliman dan lain sebagainya. Ini dikarenakan, semua tindakan tersebut tidak selayaknya ada di negara yang mayoritas penduduknya muslim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement