REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran produk kerajinan terbesar di Indonesia, Inacraft, akan kembali digelar di Jakarta Convention Center pada 26-30 April mendatang. Tak hanya menampilkan kerajinan asal Indonesia, Inacraft juga menjadi ajang bagi sejumlah negara sahabat untuk memamerkan produk kerajinannya.
"Ada lima negara sahabat yang akan mengikuti pameran Inacraft yakni Jepang, Myanmar, Pakistan, India dan Polandia," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Baby Jurmawati, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/4).
Selama pameran, kata dia, sejumlah calon pembeli potensial dari sejumlah negara juga akan memenuhi Inacraft. ASEPHI memperkirakan akan ada 1.000 pembeli asing yang akan datang dan melakukan transaksi di Inacraft.
Baby menambahkan, Inacraft ke-19 tahun ini memiliki agenda business matching dan networking selama dua hari pertama mulai pukul 14.00-16.00 WIB. Dalam kesempatan terbatas itu, produk-produk unggulan dari sejumlah peserta Inacraft terpilih akan dipamerkan pada calon pembeli potensial dengan tujuan menjaring peluang secara khusus. Hal ini mengingat luasnya area pameran sehingga dikhawatirkan para calon pembeli potensial tidak sempat mengunjungi semua booth peserta.
Penyelenggara pameran Inacraft menargetkan jumlah pengunjung 200.000 orang dan pembeli dari luar negeri sebanyak 1.000 orang. Untuk memberi kemudahan fasilitas pada pengunjung Inacraft, panitia menyediakan transportasi berupa shuttle bus dari enam titik, yakni Bandara Soekarno Hatta, Senayan City, Margo City, Kota Kasablanka, Mall Taman Anggrek, Grand Metropolitan.
Inacraft 2017 rencananya akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (26/4) esok. Pameran kerajinan yang mengangkat tema sentral From Smart Village to Global Market tersebut ditargetkan dapat menghasilkan transaksi ritel dan ekspor senilai Rp 294 miliar.