Petugas menunjukkan surat suara Pemilu Legislatif DPRD Kabupaten Sidoarjo yang cacat produksi dan rusak di kantor KPU Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Senin (4/3).
REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Menjelang pemungutan suara pemilu legislatif, ternyata masih ada sebagian masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengira surat suara disertai gambar calon anggota legislatif.
"Saya baru tahu sekarang. Saya kira ada gambar caleg di surat suara. Pemilu dulu kan lima tahun lalu, jadi sekarang agak lupa kalau di surat suara tidak ada gambarnya," kata Saidi, salah seorang warga saat berada di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Kamis (3/4).
Pengakuan yang sama diungkapkan Lilis, salah seorang pembeli yang ditemui di Pasar Keramat Sampit. Dia juga mengira di surat suara nanti ada gambar caleg.
"Iya ya, pemilu dulu cuma nama caleg juga. Ini gara-gara caleg ramai-ramai memasang baliho gambar wajah mereka, makanya kita beranggapan di surat suara ada gambarnya juga," ucap Lilis.
Seperti diketahui, surat suara untuk DPRD Kabupaten Kotim, DPRD Provinsi Kalteng dan DPR RI, tidak memuat gambar para caleg, tetapi hanya nomor urut dan nama masing-masing caleg.
Surat suara yang memuat foto caleg hanya untuk caleg DPD RI. Ini tentu cukup memudahkan pemilih mengenali caleg pilihan mereka dengan cepat saat di bilik suara.
Pantauan di lapangan, alat peraga kampanye umumnya memuat gambar caleg dengan ukuran jauh lebih besar dibanding nama caleg tersebut. Padahal yang tertera di surat suara hanya nama caleg tanpa disertai gambar caleg.
Dengan fenomena itu, tidak heran jika sebagian masyarakat mengira surat suara akan dilengkapi gambar atau foto masing-masing caleg. Jika itu terjadi maka bisa membuat caleg sempat kebingungan saat memberikan suara nanti.
Ketua KPU Kotim, Sahlin dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos salah satu nama caleg yang menjadi pilihan masing-masing pemilih.
Dia juga meminta partai politik turut mensosialisasikan cara pemberian suara yang benar agar suara kader-kader mereka tidak sia-sia karena dianggap tidak sah hanya karena ada kesalahan saat pencoblosan.