Home >> >>
Jokowi dan Harapan untuk Papua
Ahad , 06 Apr 2014, 06:45 WIB
Republika/Yasin Habibi
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi)ke  Provinsi Papua dan Papua Barat dinilai  telah memberikan harapan baru bagi masa depan wilayah paling timur Indonesia itu.

"Sosok Jokowi yang terbuka, jika terpilih menjadi Presiden, akan memberi harapan baru bagi terlaksananya seri dialog yang inklusif tentang masa depan Papua," ujar Direktur Papua Research Centre Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Bambang Shergy Laksmono melalui pesan singkatnya kepada Republika, Sabtu (5/4).

Proses ini, tutur Bambang, bisa dilakukan melalui pembicaraan dari hati ke hati di satu meja, dengan perwakilan tokoh-tokoh masyarakat Papua.  Kunjungan Jokowi ke Papua juga memberi sinyal adanya perhatian yang lebih dibanding capres lain.

Kunjungan ini dapat pula diartikan sebagai sikap keterbukaannya untuk menerima berbagai masukan mengenai masalah Papua yang cukup kompleks. "Pertemuan Presiden dengan tokoh-tokoh agama, masyarakat dan adat Papua kelak harus dilaksanakan di awal kepemimpinannya serta diadakan di Tanah Papua, bukan di Jakarta," kata Bambang.

Terpisah, peneliti politik The Habibie Centre (THC) Bawono mengatakan, PDIP hendak memaksimalkan perolehan suara dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif di Papua. 

"Dengan menghadirkan Jokowi di tanah Papua, PDIP tampaknya hendak memaksimalkan perolehan suara di Papua, yang selama ini telah menjadi basis politik PDIP," papar Bawono saat dihubungi Republika. 

Sedangkan pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)  Ikrar Nusa Bhakti, mengapresiasi kedatangan Jokowi ke Tanah Papua. 

"Itu bagus, karena masih ada capres yang mau menengok wilayah paling timur di Indonesia. Nanti pasti diikuti oleh capres lain saat kampanye pilpres," kata  Ikrar.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Ibrahim Hamdani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar