REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Capres koalisi Merah Putih Prabowo Subianto kembali memberikan pujian pada kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Prabowo mengungkapkan pandangan itu ketika bertemu tokoh masyarakat di kediaman Kemas H Abdul Halim Ali, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (12/6).
Prabowo menggambarkan, bagaimana kondisi Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia. Ia juga menyebut bagaimana kekayaan melimpah negara ini.
"Membutuhkan suatu pemerintahan dengan pengelolaan yang tepat, yang berpihak pada bangsa sendiri, yang piawai, yang cerdik tapi tegas. Tidak mudah mengelola negara sebesar itu," kata dia.
Karena itu, menurut Prabowo, harus ada rasa terima kasih dan menghormati kepemimpinan SBY. "Di sini saya tegas-tegas mengatakan, di ujung kepemimpinan beliau baru kita rasakan betapa untungnya kita punya pemimpin yang seperti beliau," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Prabowo memuji bagaimana karakter kepemimpinan SBY selama satu dekade menjadi presiden RI. "Tenang, dewasa, sejuk, sabar, dihujat kiri kanan, diejek kiri kanan, tapi beliau tetap teguh dalam menjalankan amanah untuk mengendalikan dan mengelola bangsa yang sesulit bangsa kita," kata mantan danjen Kopassus itu.
Memang, Prabowo mengatakan, bukan menjadi bagian dari koalisi dalam pemerintahan SBY. Ia pun mengaku sering memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintahan SBY.
Namun, ia mengaku, sering memberikan masukan-masukan. "Itu demokrasi yang kita inginkan. Di mana pun berada, hendaknya kita selalu berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan kelompok atau pribadi. Itu yang kita inginkan," ujar dia.
Apabila mendapat mandat untuk memimpin Indonesia, Prabowo pun mengaku akan menghargai keberhasilan pemerintahan di sebelumnya. Ia akan menjadikan keberhasilan pemerintahan SBY sebagai modal untuk mempercepat pembangunan. "Percepatan di atas landasan yang sudah kuat, kokoh, bukan kita bongkar pasang," kata dia.