Kamis 12 Jun 2014 20:19 WIB

Pendukung Larang Prabowo Turun Panggung

Prabowo Subianto menyapa para pendukung saat kampanye di Lapangan Tanjung Sari, Lampung Selatan, Kamis (12/6).
Foto: antara
Prabowo Subianto menyapa para pendukung saat kampanye di Lapangan Tanjung Sari, Lampung Selatan, Kamis (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Calon Presiden Prabowo Subianto dilarang turun panggung saat kampanye di Lapangan Tanjung Sari, Lampung, karena masih ingin mendengarkan orasinya untuk bersemangat dalam menjalani hidup.

"Boleh tidak saya turun panggung, bolehkah saya turun panggung, apa tidak bosan dengan omongan saya," kata mantan Danjen Kopassus di Lampung, Kamis (12/6).

Beberapa kali warga yang antusias mendengarkan orasi, berteriak "jangan turun dulu," kata warga berulang-ulang. Warga yang memenuhi lapangan itu terus melambai-lambaikan bendera enam partai politik anggota koalisi dan menyambut tepukan tangan saat Prabowo dengan suara khasnya menanyakan apakah cinta Indonesia.

Orasi Prabowo juga disisipi dengan mengingatkan warga atau pendukungnya untuk menggunakan hak suaranya pada 9 Juli 2014 mendatang.

"Tanggal 9 Juli hari penting bagi Bangsa Indonesia," katanya. Sebelumnya, Raja Dangdut Rhoma Irama bersama Soneta Grup menghibur warga yang ingin menyaksikan langsung kehadiran musik dangdut tersebut.

Di setiap lagu, Rhoma Irama memberikan semangat kepada warga untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta."Reformasi sudah tuntas belum? yok dengan Prabowo-Hatta mau ?Indonesian bangkit," katanya.

"Prabowo-Hatta memiliki komitmen kuat untuk mengembalikan harta Indonesia, memberantas korupsi," tegasnya. Pemilu Presiden dan Wapres 9 Juli 2014 diikuti oleh dua capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement