REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS - Dua tukang becak asal Yogyakarta, Blasius Haryadi (46) dan Abuanto (58), siap memberikan klarifikasi kepada masyarakat terkait kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Itu kewajiban saya untuk melakukan klarifikasi karena saya punya niat untuk mendukung Pak Jokowi-JK. Kalau ada orang yang mau menjatuhkan Pak Jokowi-JK, kami bergerak untuk mencoba menjelaskan kepada mereka, tentunya dengan bukti-bukti yang ada," kata Blasius Haryadi, di Banyumas, Jawa Tengah, Senin (16/6).
Blasius Haryadi alias Harry Van Jogja mengatakan hal itu kepada wartawan saat beristirahat di sekitar Jembatan Soeharto, Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas, dalam perjalanannya dari Yogyakarta menuju Jakarta dengan mengayuh becak bersama Abuanto demi memberi dukungan kepada pasangan Jokowi-JK.
Menurut dia, klarifikasi tersebut akan selalu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi tentang Jokowi-JK. Dia menyebut, motivasi yang mendorong dirinya bersama Abuanto untuk mengayuh becak dari Yogyakarta menuju Jakarta adalah kekecewaan terhadap pemilu sebelumnya.
"Selama ini, kita telah berkali-kali melakukan pesta demokrasi atau pemilu. Setiap pemilu, para kandidat pasti menawarkan janji yang muluk-muluk," katanya.
Akan tetapi selama itu pula, kata dia, setiap presiden yang terpilih ternyata melupakan janji dan lebih mementingkan kepentingan elit tertentu, sehingga akhirnya masyarakat yang menjadi korban.
Secara kebetulan, lanjut dia, pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 ada dua kandidat, salah satunya benar-benar sosok yang berasal dari desa, cekatan, jujur, sederhana, dan sangat dekat dengan rakyat.
"Sosok ini kebetulan yang saya dukung (Jokowi). Oleh karena kedekatannya dengan rakyat ini, kami tentunya meyakini bahwa Pak Jokowi seandainya dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia, maka kepentingan rakyatlah yang diutamakan dan setiap kali kampanye maupun debat, kami sudah mengetahui kemana arah perjuangan Pak Jokowi," katanya.