REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memilih Dermaga 9 Sunda Kelapa sebagai lokasi penyampaian pidato kemenangannya pasca ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari atas geladak sebuah kapal barang, Jokowi menyampaikan pidatonya yang langsung bisa disaksikan oleh seluruh rakyat dari layar televisi.
Kapal yang digunakan Jokowi untuk membacakan pidato kemenangannya adalah Kapal Layar Mesin (KLM) Hati Buana Setia. Kapal yang memiliki panjang 20 meter tersebut bukanlah kapal phinisi, melainkan kapal barang biasa yang berkapasitas seribu ton.
Anggota Tim Kemenangan Jokowi-JK, Jay Wijayanto mengungkap alasan dibalik pidato kemenangan Jokowi yang dilakukan di atas kapal. Menurut Jay, ada pesan khusus yang ingin disampaikan dari pemilihan lokasi pidato tersebut.
"Isunya maritim, dan kapal adalah simbol kuat maritim. Pak Harto kan konsepnya agraris, kalau Pak Jokowi mau menegaskan program-program kemaritiman," kata pria yang juga berprofesi sebagai seniman tersebut ketika dihubungi Republika, Kamis (23/7).
Sementara, Pelabuhan Sunda Kelapa sendiri memiliki sejarah penting. Sejak abad ke-12, Sunda Kelapa telah menjadi pelabuhan penting di Jawa. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang kebutuhan masyarakat.
Menurut Jay, proses persiapan 'panggung' pidato itu hanya dilakukan satu hari. Semalam sebelumnya, kata dia, Jokowi sempat mengecek Dermaga 9 Sunda Kelapa. Saat itu, KLM Hati Buana Setia melintas. Menurut Jay, secara spontan Jokowi langsung memilih kapal itu.
Kemudian pada Rabu pagi, tim media center langsung mengurus perijinan sesuai prosedur pada Pelindo dan syahbandar Sunda Kelapa. Setelah perijinan selesai, tim mulai menata kapal dan area dermaga. Di atas kapal disiapkan standing micropohone, bendera merah putih, dan lampu laser. Sementara area dermaga disiapkan panggung untuk para awak media yang meliput dan grup perkusi.
"Pak Jokowi minta acaranya sederhana saja, jadi musiknya pakai perkusi saja," ungkapnya.
Mengenai kapalnya, Jay mengatakan bahwa KLM Hati Buana Setia sehari-hari dipakai untuk mengangkut barang. Kapal itu dipinjamkan secara cuma-cuma oleh sang pemilik. Ketika tahu kapal akan digunakan oleh Jokowi, pemilik kapal langsung mempersilahkan tim untuk memakainya. Padahal, Jay mengaku tak kenal sama sekali dengan pemilik kapal.
"Kebetulan waktunya juga pas," ujar dia.
Kapal itu, sambung Jay, sedianya akan mengangkut barang ke Palembang setelah digunakan Jokowi berpidato pada Rabu malam (22/7). Namun, tanpa diduga anggota keluarga nahkoda kapal ada yang wafat pada hari itu. Sehingga, keberangkatan kapal pun ditunda.