Home >> >>
Lebih Terbuka Peluang Prabowo Gandeng Hatta Radjasa
Jumat , 09 May 2014, 19:36 WIB
Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah masa yang tergabung dalam gerakan masyarakat pendukung Prabowo-Hatta melakukan aksi di Bundaraan HI, Jakarta, Jumat (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Analis politik Universitas Diponegoro Semarang Susilo Utomo menilai peluang duet Prabowo Subianto menggandeng Hatta Rajasa sebagai bakal calon wakil presiden lebih terbuka.

"Dibandingkan jika harus menggandeng Aburizal Bakrie (Ical), peluang mengajak Hatta Rajasa lebih terbuka. Tidak terlalu 'ribet'. Tinggal cari satu parpol lagi untuk koalisi," katanya di Semarang, Jumat.

Menurut dia, Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini tengah "bertarung" berebut posisi cawapres dengan merapat ke Gerindra yang dimotori Prabowo, ditandai kesediaan Ical jadi bakal cawapres Prabowo.

Ia mengatakan pertarungan Golkar dan PAN memerebutkan posisi bakal cawapres itu sebenarnya lebih menyangkut gengsi sehingga Ical tak mau ketinggalan dengan bersedia turun "status" menjadi cawapres.

Persoalannya, kata pengajar FISIP Undip itu, Ical sebagai Ketua Umum Golkar sudah ditetapkan sebagai calon presiden dari Golkar berdasarkan rapat pimpinan nasional (rapimnas), bukan sebagai cawapres.

"Tampaknya, manuver Ical yang bersedia menjadi cawapres itu bakal terganjal di internal Golkar. Golkar itu kan parpol yang seperti perusahaan terbuka. Ada beberapa 'pemegang saham' besar di situ," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kesediaan Ical menjadi bakal cawapres harus melalui rapimnas dulu untuk memutuskan disetujui atau tidak, sebab belum tentu keputusan Ical bakal disetujui dalam rapimnas.

Susilo mencontohkan komitmen politik pencapresan pedangdut Rhoma Irama oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jika mendapatkan perolehan suara mencapai 15 persen dalam Pemilihan Umum 2014.

"Kalau PKB dapat 15 persen, Rhoma jadi capres. Meski perolehan suara PKB naik, namun kan tidak sampai 15 persen. Jadi, ya tidak salah kalau ternyata Rhoma tidak jadi dicapreskan oleh PKB," katanya.

Hampir sama dengan komitmen rapimnas Golkar yang menjagokan Ical sebagai capres, kata dia, jika kemudian ternyata Ical memutuskan maju sebagai bakal cawapres bisa jadi tidak disetujui oleh Golkar.

"Jadi, kalau Ical mau maju sebagai cawapres ya harus lewat rapimnas dulu. Berbeda halnya jika menggandeng Hatta Rajasa, tidak akan serumit itu. Jadi, peluangnya (Prabowo-Hatta) lebih terbuka," katanya.

Setelah berkoalisi dengan PAN, kata Susilo, Gerindra tinggal mencari satu-dua parpol lagi untuk berkoalisi, misalnya dengan Partai Keadilan Sejahtera agar bisa maju ke pemilihan presiden dan wakil presiden.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar