Jalur Gentong-Nagreg Menuju Jakarta Padat Merayap

Red: Agung Sasongko

Jumat 01 Aug 2014 19:56 WIB

Suasana sejumlah kendaraan memadati ruas jalur lalu lintas di kawasan Pasar Lewo Foto: Republika/Adhi Wicaksono Suasana sejumlah kendaraan memadati ruas jalur lalu lintas di kawasan Pasar Lewo

REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG -- Arus balik dari tanjakam Gentong Kabupaten Tasikmalaya mengarah Lingkar Nagreg, Jumat (1/8), padat merayap akibat tingginya volume kendaraan melintasi jalur selatan. Kepadatan arus di tanjakan Gentong menyebabkan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan, akibat kopling pemilir panas karena jalan merayap saat menanjak, menambah lalu lintas semakin padat.

Salah seorang pemudik dari Kebumen kepada wartawan, mengatakan, perjalanan mulai terhambat dari Cimasi, di tanjakan Gentong ribuan pemilir terhambat akibat volume kendaraan cukup padat, sehingga banyak mobil pribadi rusak.

Menurut dia, kepadatan arus semakin padat di Malanbong, hingga pertigaan Nagreg iring-iringan pemilr sulit hindari kepadatan, sebagian mereka mengambil alih jalur alternatif. Diperkirakan arus semakin padat merayap.

Sementara itu Haryati salah seorang pemudik lain mengaku, setiap pemudik harus memahami jalur alternatif sehingga perjalanan mereka lancar, hindari jalan tujuan wisata karena volume kendaraan padat. Jalur altenatif dari Tasikmalaya mengarah ke Garut, kata dia, pilih ke Bayu Resmi hindari arah kota Garut keluar Limbangan menuju Lingkar Nagreg hingga Cileunyi lancar, jangan memilih Cijapati karena akan tersendat di Leles.

Komisaris Polisi Edi pengawas pos pam lebaran di Nagreg menutukan, bagi pemudik yang melintasi Tasikmalaya hindari jalan utama, sebaiknya memanfaatkan jalan alternatif, seperti Garut-Bayu Resmi keluar Leuwi Goong, langsung mengarah Lingkar Nagreg, jalan lancar.

Ia menuturkan, jika mengarah Leles jalur tersebut merupakan jalan wisata Kabupaten Garut sehingga rawan kemacetan, Leuwi Goong nyaman dan aman dilintasi keluar Lingkar Nagreg lebih cepat dibandingan arah kota.

Terpopuler