Dua Titik Kemacetan di Pangandaran Selama Mudik

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan

Sabtu 24 Jun 2017 13:22 WIB

Kendaraan melintasi pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat arus mudik. (Ilustrasi) Foto: Republika/Raisan Al Farisi Kendaraan melintasi pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat arus mudik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran memprediksi terdapat dua titik rawan kemacetan selama musim Lebaran. Guna mengantisipasinya, Dishub mematangkan persiapan menghadapi libur panjang Idul Fitri dengan pemasangan rambu-rambu penunjuk jalan dan rambu lalu lintas.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran Haryono memperkirakan kemacetan akan terjadi di perempatan Cikembulan Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih. Pasalnya, perempatan Cikembulan memang digunakan sebagai jalur keluar wisatawan.

Kedua, yaitu Jalan depan Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran berpeluang menjadi titik rawan macet lantaran akan digunakan untuk arus keluar kendaraan berukuran sedang dan kecil.

“Truk dan bus kami arahkan ke Jalan Pamugaran dan keluar di perempatan Cikembulan. Makanya, di sana kami jadikan skala prioritas pengaturan. Kalau depan Pasar Pananjung itu situasional. Kalau arus masuk lengang dan gate hanya dibuka di pintu masuk, maka kendaraan kecil bisa keluar lewat jalan tersebut,” katanya pada wartawan.

Sebagai upaya antisipasi penumpukan kendaraan, ia berharap rambu-rambu dan instruksi petugas diikuti oleh masyarakat. Setidaknya terdapat 70 personel Dishub yang disiagakan guna mengatur kelancaran arus wisatawan yang masuk maupun keluar objek wisata Pangandaran.

“Kami mendapatkan bantuan traffic cone dari Kementerian Perhubungan 200 buah. kami juga sudah melaksanakan survei di perbatasan Pangandaran-Ciamis dan Pangandaran-Tasikmalaya," ujarnya.

Di sisi lain, jembatan sementara Kalipucang yang dibangun beberapa bulan lalu diprediksi masih aman untuk dilalui kendaraan kecil maupun bus ukuran besar.  Namun Dishub akan memberlakukan sistem buka tutup supaya menghindari penumpukan kendaraan disana.

"Nanti Petugas yang berada di jembatan sementara tidak kami tarik untuk pengamanan di kawasan wisata. biarkan mereka fokus di jembatan sementara. Kalau arus masuk padat dan arus keluar lengang kami akan gunakan kedua jembatan untuk digunakan kendaraan yang akan masuk. Begitu juga sebaliknya,” jelasnya.

Terpopuler